Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru

Rabu, 08 Oktober 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - PT Pertamina (Persero) menepis informasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) diproduksi dengan tambahan etanol atau etil alkohol.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa Pertalite merupakan hasil pencampuran komponen hidrokarbon eks kilang yang telah dibuktikan melalui uji laboratorium resmi.

“Tidak ada penambahan etanol dalam proses produksi maupun distribusi Pertalite,” ujar Roberth kepada wartawan, Rabu (8/10).

Baca juga:

BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar

Ia menyebut isu tersebut muncul akibat kesalahpahaman dari percobaan mencampur Pertalite dengan air. Hasil percobaan yang memperlihatkan dua lapisan cairan, kata dia, tidak dapat dijadikan bukti adanya etanol dalam Pertalite.

“Secara ilmiah, bensin bersifat non-polar dan tidak dapat dicampur dengan air yang bersifat polar. Munculnya lapisan di bawah setelah dikocok adalah air dan sedikit komponen gasoline yang memiliki sifat kepolaran, sehingga bisa larut sebagian,” jelasnya.

Roberth menegaskan, fenomena tersebut alami dan dapat terjadi pada seluruh jenis bensin di dunia, bukan hanya pada Pertalite.

Baca juga:

Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM

Ia juga memastikan Pertamina berkomitmen menjaga kualitas setiap produk BBM yang dipasarkan. Seluruh produk, termasuk Pertalite, telah melalui proses quality control ketat di setiap tahap rantai pasok hingga SPBU.

“Percobaan yang tidak diawasi, tidak terjamin validitasnya, serta tidak diverifikasi dengan alat uji terkalibrasi adalah praktik penyesatan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Roberth mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

“Terutama yang bersumber dari media sosial atau pesan berantai,” pungkasnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan