Pertamina Bantah Manfaatkan Kelangkaan BBM SPBU Swasta, Fokus Utama Stabilitas Harga dengan Mendorong Kerja Sama Impor Bersama Vivo dan APR.
SPBU Pertamina. (Foto: dok. Pertamina)
Merahputih.com - PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak mengambil keuntungan di tengah situasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tengah dihadapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.
“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini (kelangkaan BBM swasta). Kami juga tidak mencari keuntungan,” kata Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius, Selasa (8/10).
Simon menjelaskan bahwa diskusi intensif terus dilakukan dengan badan usaha pengelola SPBU swasta demi mencapai titik temu dan kesepakatan.
Baca juga:
Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia
Dalam proses negosiasi tersebut, baik Pertamina maupun pengelola SPBU swasta berupaya untuk saling terbuka satu sama lain.
“Kami sama-sama open book agar harga di masyarakat tidak terpengaruh. Agar tidak ada kenaikan harga di masyarakat,” jelas dia.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga mengonfirmasi bahwa PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) telah menyetujui langkah tindak lanjut kerja sama impor BBM ke tahap pembahasan yang lebih teknis.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyebut tahapan selanjutnya meliputi kesepakatan dokumen pernyataan guna menjamin Good Corporate Governance (GCG) dan kepatuhan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, antikorupsi, dan kepatuhan hukum lainnya.
Selain itu, badan usaha swasta akan menyampaikan komoditas BBM yang mereka butuhkan, diikuti dengan pembahasan spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum lainnya.
Baca juga:
BBM dengan Kandungan Etanol Ditolak SPBU Swasta, Pertamina: Lazim Digunakan Perusahaan Migas Dunia
Roberth menambahkan bahwa proses pengadaan akan berjalan berdasarkan kesepakatan ketiga badan usaha tersebut, mengingat pengiriman kargo akan dilakukan dalam satu pengadaan yang terintegrasi, bukan secara terpisah.
Di sisi lain, pembicaraan dengan Exxon dan Shell masih tertunda; Shell memerlukan koordinasi dengan kantor pusatnya, sedangkan Exxon masih memiliki stok yang mencukupi sehingga akan membahas kebutuhan impornya untuk bulan November.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ikuti Jejak BP dan Vivo, Shell Akhirnya Ambil 100 Ribu Barel BBM dari Pertamina
Ketersediaan BBM Nasional Dijamin Aman Jelang Nataru, DPR Minta Masyarakat Tenang
Buntut Arahan Menteri Bahlil, Pertamina Patra Niaga Pasok 100 Ribu Barel BBM ke SPBU Vivo
Revvo 92 Turun Jadi Rp12.680 Per Liter, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, BP dan Vivo
Impor BBM dan Gas Dari Amerika Serikat Melalui Tender, Hanya Buat Vendor AS
Tanah Eks HGU dan Terlantar Bakal Digunakan Buat Program BBM Campuran Etanol 10 Persen
Pertamina Minta Warga Ambil Struk Pembelian BBM, Antisipasi Motor Brebet
Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Kompak Enggak Naik di Hari Pahlawan 2025, Cek Perbandingannya
BBM Baru BOBIBOS Viral di Medsos, DPR Desak ESDM Lakukan Uji Laboratorium
Kecelakan Truk Tangki BBM di Ciajur, Sebabkan 1 Korban Luka Serius, 6 Ruko dan 3 Rumah Hangus Terbakar