TB Hasanuddin: Anggaran Bela Negara Harus Didiskusikan Lagi

Selasa, 13 Oktober 2015 - Noer Ardiansjah

Merahputih Peristiwa - Program Bela Negara yang ditawarkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapat sambutan baik dari anggota DPR. Tak hanya sepakat dengan program tersebut, sejumlah anggota bahkan menyebut ini adalah program yang mendesak di tengah pertarungan global yang semakin memanas. Namun soal anggaran, hal tersebut harus dibahas dengan matang.

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, persoalan dana yang akan digunakan untuk program bela negara harus dipikirkan lebih lanjut melalui diskusi secara konfrensif.

"Misal Rp5 juta sebulan, cukup engga? Rp5 juta kali 50 juta dalam lima tahun per orang, itu triliunan. Gimana dananya dari mana, itu harus jadi bahan pemikiran, sehingga menurut saya harus diskusikan lagi, kemudian buat undang-undang, perpres (peraturan presiden), atau permen (peraturan menteri)," kata TB Hasanuddin usai menghadiri rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (13/10).

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, program bela negara bisa dijalankan tahun 2016, namun menyesuaikan anggaran yang ada saat ini.

"Ini kan baru rencana, kalau Kemenhan ingin menjalankan program tersebut pada tahun 2016 bisa saja, tentu dengan alokasi anggaran yang ada," ujar Mahfudz Siddiq kepada merahputih.com, Selasa (13/10).

Kalau memang program bela negara harus dijalankan, lanjut Mahfudz, dananya berasal dari Kemenhan.

"Berapanya, ada di Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, kecil memang, namun karena digemborkan target hingga Rp100 juta orang jadi wah," kata Mahfudz. (fdi)

 

Baca Juga:

  1. Perkuat Nasionalisme, Mahfudz Siddiq Dukung Bela Negara
  2. Luhut Panjaitan: Bela Negara bukan Wajib Militer
  3. Mahfudz Siddiq Ingin Ada UU Bela Negara
  4. Perkuat Nasionalisme, Mahfudz Siqqid Dukung Bela Negara
  5. Komisi I: Bela Negara Bukan Wajib Militer

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan