Tanggapi Dokumen Rahasia AS, Politikus Gerindra: Dokumen Tersebut Tidak 100 Persen Benar
Rabu, 25 Juli 2018 -
MerahPutih.com - Beredarnya dokumen berupa Arsip Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat seputar kondisi politik Indonesia kurun waktu 1997-1999 mendapat tanggapan dari Partai Gerindra.
Partai Gerindra perlu berkomentar mengingat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tercantum dalam dokumen tersebut. Prabowo yang kala itu menjabat sebagai salah seorang petinggi Kopassus disebut terlibat dalam aksi penghilangan paksa aktivis 98.
Menanggapi seputar isu tersebut, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyatakan dokumen yang beredar belum tentu benar.
"Dokumen tersebut tidak 100 persen benar," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (25/7).
Lagi pula, dalam dokumen itu disebut bahwa Prabowo Subianto hanya selaku penerima perintah, dan sebagai seorang prajurit pantang melawan perintah atasan.
"Hanya melaksanakan perintah dan hal tersebut sudah selesai melalui proses pemeriksaan," ujar Sodik.
Melanjutkan, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini pun berdalih bahwa ada upaya penjegalan terselubung terkait beredarnya naskah semacam ini. Sebab, sudah berulang kali pembusukan seperti ini muncul manakala Prabowo ingin maju sebagai Capres yang akan berlaga di Pilpres 2019.
"Itu lagu lama yang selalu diangkat kalau Prabowo mau nyapres," tuntasnya.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Sulit Koalisi dengan Jokowi, Demokrat Bantah Ajukan Tawaran Tinggi