Tambah Ratusan Kasus Per Hari, Pemerintah Sebut Masyarakat Tak Disiplin Lakukan Pembatasan Sosial

Rabu, 08 April 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pemerintah menegaskan telah menyusun strategi untuk memberantas virus corona (COVID-19). Strategi yang dilakukan mulai dari meningkatkan physical distancing hingga memperkuat tracing kasus.

"Dalam beberapa hari terakhir kita masih mendapatkan ketidakefektifan pelaksanaan ini akibat disiplin yang masih belum kita bangun bersama-sama di tengah masyarakat," ujar Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Corona Achmad Yurianto kepada wartawan, Rabu (8/4).

Baca Juga:

Anies Usahakan Ojol Masih Bisa Angkut Penumpang Selama PSBB

Yuri menyebut, pemerintah juga memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka meningkatkan efektivitas physical distancing. Tapi Yuri menegaskan bahwa pembatasan aktivitas ini bukan pada dasarnya bukan pelarangan.

"Strategi dasar ini kita perkuat dengan memakai masker untuk semua. Kita wajib menggunakan masker manakala berada di ruang publik, di luar rumah," ujarnya.

Pada 24 jam terakhir saja, ada penambahan 218 orang yang positif terpapar virus corona. Sedangkan dari Senin (6/4) ke Selasa (7/4), terdapat penambahan yang tak jauh berbeda, 247 orang.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan masa sosialisasi penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua hari yaitu 8 - 9 April 2020 sebelum menerapkan kebijakan tersebut secara penuh pada Jumat, 10 April 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan masa sosialisasi penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua hari yaitu 8 - 9 April 2020 sebelum menerapkan kebijakan tersebut secara penuh pada Jumat, 10 April 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Artinya, dalam dua hari terakhir, ada penambahan pasien positif berada di angka 200-an. Demikian juga penambahan dari Minggu (5/4) ke Senin (6/4), yang berada di angka 218 orang.

Fakta-fakta tersebut sebenarnya beririsan dengan kebijakan pemeirntah yang menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik).

Yuri mengatakan, pihaknya menemukan adanya ketidakefektifan pelaksanaan physical distancing.

"Saat ini dirasa perlu oleh pemerintah untuk memperkuat physical distancing, karena dalam beberapa hari terakhir kita masih mendapatkan ketidakefektifan pelaksanaan akibat disipilin yang belum terbangun di tengah masyarakat," ucap Yuri.

Baca Juga:

Update COVID-19 DKI: 27.696 Rapid Test 829 Positif Corona

Yuri pun mengatakan bahwa hal ini yang menjadi dasar bagi pemerintah pusat memberi kebebasan bagi pemerintah daerah untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di masing-masing wilayah dengan keputusan ada di pusat.

"Ini untuk meningkatkan efektivitas physical distancing. Tujuan dari PSBB ini bukan melarang, tapi membatasi. Karena kita sama-sama pahami faktor pembawa penyakit ini adalah manusia," ucap Yuri.

"Kenapa kita membatasi? Karena kita meyakini banyak kasus positif tanpa gejala," tambah dia. (Knu)

Baca Juga:

Sri Sultan Tegaskan Yogyakarta Belum Akan Terapkan PSBB

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan