Taman Balekambang Solo Bakal Jadi Pusat Edukasi Hingga Seni Kebudayaan Lokal
Kamis, 25 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin meresmikan Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7). Hadir pada acara tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, KGPAA Mangkunegara X, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, dan Walikota Surakarta Teguh Prakosa.
Taman seluas 12,8 hektare tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau atau Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Taman Balekambang ini tidak hanya menjadi pusat edukasi dan kegiatan seni serta kebudayaan lokal, tapi juga menjaga ekologis dan pelestarian lingkungan serta mampu menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan domestik dan mancanegara,” ujar Ma'ruf.
Taman Balekambang ini mampu menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan demikian, akan membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga:
Ma'ruf Amin menyebut keberadaan Taman Balekambang sejatinya merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
Ia pun berpesan agar pemerintah Kota Solo selaku pengelola Taman Balekambang harus memastikan pemeliharaan dan perawatan taman dengan baik. Selain itu menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung harus menjadi prioritas utama.
Baca juga:
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah (BPPWJT), Kuswara mengatakan revitalisasi Taman Balekambang dilakukan sejak 2022.
Untuk fasilitas Taman Balekambang meliputi, Gedung JIC dan Gastronomi, Pendopo Kedatangan, Revitalisasi Amphiteater, Mina Padi, Power House, Lansekap Kawasan, Kolam Partini, drainase, dan Skywalk.
Informasi dihimpun, biaya total revitalisasi Rp170,1 miliar dengan waktu pelaksanaan Agustus 2022 sampai Desember 2023. Taman Balekambang sebagai upaya perlindungan kawasan cagar budaya serta peningkatan ruang terbuka hijau, sarana edukasi dan sosial budaya untuk masyarakat. (Ismail/Jawa Tengah)