Survei Poltracking: 'Hanya Risma yang Bisa Jegal Ahok'
Kamis, 15 September 2016 -
MerahPutih Megapolitan - Walikota Surabaya Tri Rismaharini punya potensi besar untuk mengalahkan calon petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tingkat popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas Risma dianggap paling unggul untuk menyaingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia jika pemilihan gubernur DKI Jakarta digelar saat ini. Survei yang dilakukan pada 6-9 September 2016 menempatkan Risma sebagai calon terkuat untuk menyaingi Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap 20 kandidat cagub, di antaranya Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Djarot Saiful Hidayat, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Boy Sadikin, dan Lulung Lunggana.
Kemudian, Budi Waseso, Rizal Ramli, Sjafrie Sjamsoeddin, Nurdin Abdullah, Saefullah, R Satriyo Endropranoto, Suyoto, Taufiequrachman Ruki, Yoyok Riyo Sudibiyo, Heru dan Budi Hartono. Namun, popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas Risma paling tinggi bila dibandingkan dengan calon lainnya tersebut.
“Risma dinilai publik sebagai tokoh yang paling berpeluang menjadi penantang Ahok dalam Pilkada DKI dengan presentase 38,46 persen dibandingkan tokoh lainnya,” ujarnya dalam konferensi pers ‘Menakar Kandidat Kuat Gubernur DKI Jakarta 2017’ di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
"Dalam simulasi dua pasangan (head to head), elektabilitas pasangan Risma-Anies unggul dibandingkan pasangan Ahok-Heru. Meski jika mengacu pada margin of error posisi kedua pasangan itu sama, namun posisi petahana dalam hal ini relatif lemah. Temuan ini menandakan petahana sangat mungkin dikalahkan pasangan Risma-Anies," katanya lagi.
Selain dengan Anies, Risma juga unggul atas Ahok jika dipasangkan dengan Sandiaga.
"Dalam simulasi dua pasangan (head to head), elektabilitas pasangan Risma-Sandiaga unggul dibanding pasangan Ahok-Djarot. Meski jika mengacu pada margin of error posisi kedua pasangan itu sama, namun posisi petahana dalam hal ini lemah. Temuan ini menandakan petahana berpeluang besar dikalahkan pasangan Risma-Sandiaga," ujarnya.
Survei yang dilakukan Poltracking menggunakan metode multistage random sampling terhadap 400 responden. Tingkat margin of error sebesar 4,59 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut simulasi Pilgub DKI versi Poltracking Indonesia:
Tri Rismaharini-Anies Baswedan (37,95%) vs Basuki Tjahaja Purnama -Heru Budi Hartono (35,64%). Tidak menjawab : 26,41%.
Tri Rismaharini-Sandiaga Uno: 38,21% vs Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono (24,87%). Tidak menjawab: 24,87%
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (44,62%) vs Yusril Ihza Mahendra-Sandiaga Uno (14,86%). Tidak menjawab:26,92%
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (41,54%) vs Sandiaga Uno-Saefullah (27,18%). Tidak menjawab: 31,28%
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (37,95%) vs Anies Baswedan-Sandiaga Uno (36,38%). Tidak menjawab 25,67%
BACA JUGA: