Studi Baru Ungkap AI Bisa Ubah Cara Pandang Penganut Konspirasi

Jumat, 20 September 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh 'Science' menunjukkan, bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mengurangi keyakinan terhadap teori konspirasi.

Studi ini dilakukan untuk menguji apakah model bahasa besar seperti GPT-4 Turbo, dapat mengubah pandangan orang yang percaya pada teori konspirasi. Misalnya, tentang Bumi datar atau pendaratan di Bulan yang dianggap palsu.

Penelitian tersebut melibatkan dua eksperimen, yang terdiri dari 2.190 peserta Amerika untuk diminta menjelaskan teori konspirasi yang mereka yakini, ungkap Gizmodo, beberapa waktu lalu.

Kemudian, mereka berinteraksi dengan bot AI yang merespons argumen secara spesifik. Kondisi kontrol itu melibatkan peserta berbicara dengan chatbot AI tentang topik lain yang tidak terkait konspirasi.

Baca juga:

Penerapan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Urai Kemacetan Jakarta

Lalu, penulis studi percaya, jika menangani teori konspirasi membutuhkan pendekatan yang spesifik dan AI mungkin bisa mengisi celah ini.

Hasilnya menunjukkan, interaksi dengan chatbot AI yang dikenal sebagai Debunkbot, dapat membantu mengurangi keyakinan terhadap teori konspirasi selama beberapa bulan.

Editor studi ini, Ekeoma Uzogara menulis, “Kemampuan chatbot AI untuk mempertahankan kontra-argumen yang disesuaikan dan percakapan mendalam mengurangi keyakinan mereka terhadap konspirasi.”

Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tetapi ini menjadi langkah menarik dalam memerangi misinformasi. (waf)

Baca juga:

Kecerdasan Buatan Bisa Lampaui Kemampuan Otak Manusia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan