Stok Sapi Potong di NTT Selama Ramadan Cukup

Minggu, 04 Juni 2017 - Yohannes Abimanyu

Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) Dany Suhadi mengatakan persediaan sapi di rumah potong hewan (RPH) di berbagai daerah setempat cukup untuk memenuhi kebutuhan akan pangan daging sapi selama bulan puasa 1438 Hijriah.

"Rata-rata di setiap rumah potong hewan pemerintah daerah setempat stok hewan tersedia mencapai 50-60 ekor sapi potong yang layak dan tidak melanggar aturan terkait sapi betina produktif yang dilarang untuk dipotong atau diantarpulaukan," katanya seperti dilansir Antara di Kupang, NTT, Minggu (4/6).

Mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT itu mengatakan hal itu terkait kebutuhan akan pangan daging sapi yang diperkirakan meningkat di bulan Suci Ramadan sehingga memicu penaikan harga dan upaya pemerintah untuk menstabilkan harga.

"Stok daging sapi di kota-kota di daerah ini aman selama pelaksanaan bulan Puasa, sehingga harga pangan ini terkendali antara Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram di berbagai pasar tradisional, sehingga tidak perlu resah," katanya.

Ia mengatakan khusus untuk rumah-rumah potong hewan milik swasta di daerah ini juga stoknya aman karena disediakan antara 10-15 hewan sapi potong untuk satu hari dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan permintaan.

"Jadi keinginan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan pokok seperti daging sapi Rp80.000 per kilogram untuk NTT bisa tercapai karena stok memungkinkan, bahkan NTT juga siap untuk memasok sapi ke luar daerah untuk memenuhi kebutuhan akan pangan ini di sana seperti DKI Jakarta dan Kalimantan Timur," katanya.

Setiap tahun, katanya, peternak di daerah ini tengah menyiapkan sekitar 2.000 sapi untuk memenuhi permintaan daging di DKI Jakarta selama bulan suci Ramadan.

Dari total itu (2.000) ekor sapi itu, sebanyak 1.000 ekor dikirim ke Kalimantan Timur (Kaltim). Meskipun tambahan pasokan sapi tersebut baru dikirim mulai pekan kedua Ramadan," katanya.

"Nanti pada pekan kedua ada tambahan pasokan sapi sampai 100 persen ke Kalimantan Timur dan Jakarta untuk memenuhi permintaan kebutuhan daging sapi di daerah itu," katanya.

Ia menyebutkan selama ini pasokan sapi ke Kaltim hanya 500 ekor per bulan dan pasokan ke DKI Jakarta sekitar 1.000 ekor menggunakan kapal ternak. 2.000 ekor lagi menggunakan kapal barang.

"Harus diakui selama Puasa Ramadhan, permintaan sapi cenderung naik meskipun masih dalam tataran normal, sehingga apabil ada sedikit peningkatan harga di pasar itu akibat terbawa mekanisme pasar serta permintaan dan penawaran dalam hukum ekonomi," katanya.

Sumber: ANTARA

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan