SmartDEAF, Teknonolgi Assistif untuk Santri Tuli
Senin, 15 Mei 2023 -
PESANTREN khusus anak-anak berkebutuhan khusus ABATA meluncurkan teknologi assistif yang membantu para santrinya dalam melakukan akfitifas belajar dan berkomunikasi. Inovasi bernama SmartDEAF tersebut berbentuk jam tangan yang memiliki fitur-fitur penolong bagi penggunanya ketika menghadapi situasi sulit atau mendesak seperti tersasar ataupun terancam keselamatannya.
Menurut Direktur Pesantren ABATA Indonesia Mukhlisin Nuryanta, inovasi merupakan kata kunci dari pendidikan di lingkungan pesantren, sehingga ekosistem yang berada di dalamnya terus berkembang dan tidak stagnan. Pesantren yang didirikan sejak 2017 dan berlokasi di Temanggung ini memiliki tim riset dan pengembangan yang khusus menciptakan temuan baru agar bisa memberikan nilai manfaat, minimal bagi santri-santrinya.
“SmartDEAF ini ide awalnya berasal dari pengalaman kami ketika ada santri yang kabur dari pesantren, sehingga saat ini merepotkan banyak pihak dalam upaya pencarian," tutur Mukhlisin dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Senin (15/5).
Mukhlisin mengatakan terdapat tiga fitur utama yang ada dalam SmartDEAF. Pertama, tersedianya tombol darurat saat santri pergi atau tersesat atau terancam keselamatannya. Mereka cukup menekan tombol darurat yang ada di layar, maka secara otomatis akan terkirim pesan untuk minta dijemput dan share location di android guru-gurunya.
“Fitur kedua adalah GPS tracking. Kami dari pengurus, atau pihak keluarga bisa langsung mengetahui keberadaan mereka dengan melakukan pengecekan di android. Lalu ada pula fitur pengingat aktivitas harian, sebagaimana alarm yang bergetar pada jam-jam tertentu yang secara visual menampilkan gambar dan aktifitas apa yang harus dilakukan para santri. Misalnya sholat dhuha.”
Menurut Ustaz Lisin, panggilan akrab Muhklisin, produk SmartDEAF ini ke depannya juga akan ditawarkan kepada pihak-pihak lain, termasuk juga masyarakat umum yang membutuhkan alat bantu dalam mendamping anak-anak berkebutuhan khusus.
“Ini adalah hasil inovasi ABATA, dan kami berharap ABATA juga bisa berkontribusi untuk masyarakat melalui teknologi ini.”
Pesantren hafidz Qur’an ABATA yang berlokasi di Manding, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tersebut saat ini telah memiliki 43 santri putri dan enam santri putra berkebutuhan khusus.
Pesantren yang berdiri sejak 2017 ini memang fokus pada anak-anak tuli yang berasal dari daerah di Indonesia. Fokus konten pembelajarannya lebih mengarah kepada akhlak, ibadah, penghafalan Al Qur’an (tahfidz), komunikasi lisan dan isyarat, pengembangan bakat dan minat, serta kewir ausahaan. (ikh)