Si Aceng, Lagu Momonon untuk Anak Muda Pemalas

Rabu, 05 Oktober 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Momonon adalah group band reggae asal kota Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten. Band yang sudah memiliki jutaan fans di berbagai belahan bumi Indonesia tersebut telah menelurkan banyak karya dalam bentuk lagu yang mengesankan di hati para pendengarnya. Salah satunya adalah lagu berjudul "Si Aceng".

Lagu "Si Aceng" menceritakan soal perilaku keseharian seorang anak muda Indonesia di Rangkas Bitung yang masih pemalas pada saat anak muda Indonesia lainnya terus belajar, bekerja, dan berkarya.

Gojil, sang vokalis yang ditanya merahputih.com mengenai asal-usul lagu tersebut mengatakan, awalnya lagu tersebut diciptakan hanya untuk menyindir teman di lingkungan mereka sendiri. Lagu itu juga merupakan wujud cinta seorang teman kepada orang tua temannya yang sering kesusahan karena perilaku anak yang pemalas.

"Awalnya sih kita nyindir teman sendiri, anak muda kok tidak punya impian. Kita berusaha memotivasi agar ia bergerak dan bekerja, jangan jadi anak muda pemalas," ungkapnya, Minggu (2/10).


Group band reggae Momonon saat beraksi di atas panggung. (Foto: MerahPutih/Ctr)

Lagu berbahasa Sunda tidak membuat Gojil dan kawan-kawannya khawatir lagu tersebut tidak diterima oleh mereka yang tidak mengerti bahasa Sunda.

"Kami justru sempat terheran-heran, di luar masyarakat Sunda sendiri, justru banyak yang menyukai lagu itu. Misalnya ketika manggung di Palangkaraya, Cirebon, Malang, Surabaya, dan yang paling mengejutkan di Banyuwangi," akunya.

Berikut lirik lagu "Si Aceng," beserta terjemah bebasnya dalam bahasa Indonesia;

Si Aceng pemuda pemuda asli Rangkas Bitung

Si Aceng pemuda yang masih bingung

Lulus sakola masih nganggur, teu gawe teu kuliah kawas batur ( Tidak seperti orang-orang, lulus sekolah masih nganggur, kerja tidak kuliahpun tidak)

Wanci isuk masih di kasur, wanci beurang teu puguh ngaluyur ( Pagi hari masih di kasur, siang hari keluyuran tak tentu arah)

Peutingna beuki begadang, beuki oge nginum anggur ( Malam hari suka begadang, suka pula minum anggur)

Indung jeung bapa geus teu kawasa, beurang peuting ngado'a ( Ibu ayahnya tak kuasa apa-apa, hanya bisa berdoa)

Hirup urang kudu rumasa, kudu loba usaha jeung doa ( Hidup harus sadar diri, harus banyak berusaha dan berdoa)

Mun hirup hayang bagja, mun hirup hayang bagja, mun hirup hayang bagja (Jika ingin bahagia)

Geura gawe, yo geura nangtung, ulah sare wae bisi bingung ( Bekerjalah, bangun, jangan tidur melulu nanti linglung)

Geura gawe, yo geura nangtung, geura bisa maraban indung ( Bekerjalah, bangun, biar bisa kasih makan ibumu). (Ctr)



BACA JUGA:

  1. Momonon Band Reggae Bercita Rasa Banten
  2. Musisi Reggae Ini Khawatir akan Perilaku Anak-anak Masa Kini
  3. Musisi Reggae Komunitas Bulungan Kritik Sikap DPR dengan Lagu
  4. Seniman Musik Kritik Padatnya Perkotaan di Jalan Kaliurang
  5. Kisah Rama Shinta Jadi Tema Musikal Tim Drum Band Banten di PON 2016

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan