Sejumlah Developer Game Galang Donasi Untuk Ukraina
Rabu, 02 Maret 2022 -
SEJUMLAH developer game ramai-ramai memberikan dukungannya pada Ukraina dan mengecam Rusia. Bahkan, mereka bersatu untuk menyumbangkan keuntungan dari penjualan gamenya untuk organisasi amal di Ukraina.
Sebelumnya GSC Game World, developer lokal Ukraina meminta pada penggiat di industri game untuk memberikan dukungan kepada Ukraina. Tak lama kemudian, studio serta penerbit sudah menjanjikan bantuan keuangan dalam berbagai cara.
Baca Juga:
Kominfo Berharap Industri Game Dalam Negeri Terus Berkembang
Salah satunya yakni Chrunching Koalas, semua keuntungan yang didapatkan dari penjualan di seluruh platform mereka pada 25 Febuari-4 Maret 2022 akan disumbangkan ke Palang Merah Ukraina.

Seperti yang dilansir laman True Achievements, Amanita Design juga melakukan hal serupa dengan Chrunching Koalas. Amanita Design memberikan profit mereka dari hasil menjual game sejak 25 Februari hingga 4 Maret. Keuntungan itu diserahkan pada lembaga non-profit bernama People in Need.
Kemudian ada juga Bulkhead yang memberikan donasi senilai GBP 1000 atau senilai Rp 19 juta. Donasi itu termasuk menyalurkan seluruh margin dari penjualan The Turing Test mulai 25 Februari sampai 4 Maret mendatang. Rata-rata dari para developer tersebut, memberikannya dari hasil keuntungan, dan menjual sejumlah judul yang mereka garap dalam kurun waktu satu minggu.
Baca Juga:

Developer game yang berdonasi untuk Ukraina antara lain yakni Crunching Koalas, Amanita Design, 11 bit Studios, Bulkhead Interactive, Chernobylite, Artifex Mundi, Red Deer Games, Thunderful Games, Bungie, CD Projekt Group, Huuuge Games, dan Digital Extremes
Untuk developer Game Bungi, mendonasikan 100 persen pada program amal bertajuk Game2Give. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan bantuan kemanusiaan, serta menanggapi konflik yang tengah berlangsung di ukraina.
Kemudian ada juga aksi nyata dari developer Warframe yang berbasis di Ontario, Kanada yaitu Digital Extremes. Mereka dikabarkan mendonasikan sejumlah dana yang jumlahnya senilai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar. (ryn)
Baca juga: