Security Day 2023 Ajak Pelaku Bisnis Fokus pada Keamanan Siber

Rabu, 25 Oktober 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

LAPORAN National Cybersecurity Index (NCSI) 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-83 dari 160 negara dengan keamanan siber terbaik. Di antara negara G20, Indonesia berada di peringkat ke-3 dari bawah. Ini berarti keamanan siber di Indonesia masih rendah.

Merespons rendahnya keamanan siber di Indonesia, Ingram Micro menggelar Security Day 2023 yang mengangkat tema Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age di Jakarta pada 24 Oktober 2023. Acara ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan warga terkait isu keamanan siber.

Mulia Dewi Karnadi, Country Chief Executive, Indonesia, Ingram Micro, mengatakan bahwa seiring meluasnya lanskap digital yang sangat dinamis, keamanan siber menjadi suatu keharusan mutlak bagi bisnis.

"Di era konektivitas yang tidak mengenal batas, melindungi perusahaan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kokoh hendaknya menjadi komitmen mendasar bagi seluruh enterprise dalam memperkuat ketangguhan dan menjamin keberlangsungan bisnis mereka di masa depan,” kata Mulia melalui keterangan resmi yang dikirimkan kepada Merahputih.com.

Saat ini sektor industri, seperti layanan finansial, logistik, layanan kesehatan, dan manufaktur tengah mengadapi berbagai tantangan keamanan siber.

Baca juga:

Huawei dan Politeknik Siber dan Sandi Negara Gelar Konferensi untuk Tingkatkan Keamanan Siber

keamanan siber
Seiring meluasnya lanskap digital yang sangat dinamis, keamanan siber menjadi suatu keharusan mutlak bagi bisnis. (Foto: Ingrammicro)

Tantangan-tantangan tersebut berpotensi untuk dapat membawa dampak serius terhadap reputasi, kepercayaan, dan kelaikan terhadap regulasi apabila tidak dikelola dan diantisipasi dengan tepat.

Ingram Micro memahami betapa seriusnya isu keamanan siber. Mereka berupaya membangun komitmen kuat untuk menghadirkan solusi keamanan siber yang tepat bagi bisnis di berbagai industri.

Di sektor layanan finansial, Ingram Micro menghadirkan serangkaian solusi yang mendukung sektor industri tersebut memperkuat postur keamanan siber mereka seperti Trellix Data Loss Prevention, Redhat Ansible, dan Rapid7 InsightVM.

Di sektor logistik, di mana manajemen rantai pasokan mempunyai peranan krusial, Trellix CASB dan Menlo Security hadir dalam mendukung mereka mengatasi kerentanan di sistem digital.

Di industri layanan kesehatan, data pasien menjadi hal utama yang wajib dilindungi. Arcserve menghadirkan solusi keamanan bagi sektor ini.

Baca juga:

Kerjasama Antisipasi Tantangan Keamanan Siber di Ruang Digital Indonesia

keamanan siber
Sektor manufaktur perlu menerapkan langkah-langkah proaktif dan manajemen risiko yang baik guna memerangi maraknya ransomware. (Foto: Pexels/Mati Mango)

Mulia melanjutkan, sektor manufaktur perlu menerapkan langkah-langkah proaktif dan manajemen risiko yang baik guna memerangi maraknya ransomware dan kerentanan yang ditimbulkan akibat penggunaan sistem usang di sektor ini.

“Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan manufaktur harus mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan kesadaran keamanan siber di antara karyawan, mengadopsi teknologi keamanan terkini, mengaudit dan memperbarui sistem secara teratur, serta menjalin kerjasama dengan mitra dalam rantai pasokan untuk memitigasi risiko," tambah Mulia Dewi.

Selain Mulia, Acara ini menghadirkan sejumlah ahli keamanan siber yang berpengalaman untuk berbagi wawasan dan praktik terbaik yang dapat menjadi referensi bagi para profesional bisnis. Antara lain juru bicara dari Badan Siber Nasional dan Kripto serta Country Manager Trellix di Indonesia, Hans Tanit.

Hans Tanit mengungkapkan bahwa kesadaran merupakan kunci dalam merespons ancaman keamanan siber yang semakin canggih saat ini.

"Semakin kita sadar, maka semakin kita mampu untuk mempersiapkan diri dan mengadopsi platform keamanan siber yang canggih," ucap Hans. (dru)

Baca juga:

Perkuat Keamanan Siber, Huawei dan BSSN Tingkatkan Kerjasama

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan