Sauna Sendirian jadi Tren di Tokyo

Jumat, 11 Desember 2020 - Muchammad Yani

SAUNA menjadi salah satu yang khas di Jepang. Bahkan tradisi unik ini kerap muncul di berbagai film termasuk anime. Sayangnya semenjak pandemi virus Corona menyebar ke Negeri Sakura, masyarakat Jepang menjadi enggan untuk melakukan sauna. Apalagi tempat sauna biasanya dapat diisi oleh beberapa orang sekaligus.

Beberapa pengusaha sauna di Jepang pun memutar otak, dan terciptalah tempat sauna unik karena dibuat untuk para konsumen yang ingin menikmati pelayanan itu sendirian. Salah satunya tempat sauna yang baru buka di Tokyo, Solo Sauna Tune. Saking diminatinya, pemesanan sauna ini penuh dalam waktu beberapa jam saja.

Baca juga:

Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Vaksin COVID-19 Sinovac

Dilansir dari Antaranews, Jumat (11/12) sebenarnya ide bisnis ini sudah ada sebelum pandemi. Namun menurut salah satu pendiri Daisuke Kawase, wabah yang melanda dan penerapan jarak jauh membuat sauna sendirian menjadi populer.

Kotaro Nakahira, seorang staf di Solo Sauna Tune, memakai ruang sauna,di Tokyo, Jepang, 10 Desember 2020 (Foto: REUTERS/KIM KYUNG-HOON)
Kotaro Nakahira, seorang staf di Solo Sauna Tune, memakai ruang sauna,di Tokyo, Jepang, 10 Desember 2020 (Foto: REUTERS/KIM KYUNG-HOON)

"Kami merasa ada permintaan besar untuk layanan bagi satu orang seperti ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona," kata Kawase pada Reuters.

Sauna ini sudah dibuka sejak pekan lalu. Mereka juga melayani konsumen-konsumen lajang di Jepang. Berdasarkan statistik pemerintah tahun 2018, rasio warga lajang di Jepang diperkirakan meningkat hingga 40 persen pada 2040, dari 30 persen pada 2005.

"Bisnis yang ditujukan untuk orang-orang 'solo' akan berakar di sini, bahkan setelah virus corona berakhir," tutur Kawase.

Untuk sauna privat ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 3.800 yen atau setara Rp514 ribu per jam. Namun karena saking padatnya, pemesanan harus dilakukan dua pekan sebelumnya. (Yni)

Baca juga:

Mengapa Vaksin COVID-19 Sinovac Tidak Berlaku Seumur Hidup?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan