Samsung Mengonfirmasi Kebocoran Data Pengguna
Rabu, 07 September 2022 -
KEBOCORAN data kerap terjadi pada sejumlah perusahaan, baik perusahaan berskala kecil maupun besar. Kali ini kebocoran data menimpa perusahaan besar Samsung. Masalah tersebut tentunya sangat merugikan konsumen atau para pengguna ponsel.
Mengenai kabar tersebut, pihak Samsung telah mengonfirmasi adanya kebocoran data yang mempengaruhi informasi pribadi pengguna. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan tersebut telah mengirim e-mail pemberitahuan pada seluruh pelanggannya terkait masalah itu.
Seperti dikutip TechCrunch, e-mail pemberitahuan kepada pelanggan memuat keterangan bahwa pada bulan Juli ada pihak yang tidak berwenang memperoleh informasi dari sistem Samsung di Amerika Serikat.
Baca Juga:
Setelah Jutaan Data Pengguna Bocor, Twitter Perbaiki Celah Keamanan

Menindaklanjuti hal itu, pada 4 Agustus 2022, pihak Samsung melakukan penyelidikan dan mendapati bahwa beberapa data pelanggan di Amerika Serikat telah terdampak.
Data pelanggan yang dicuri oleh peretas antara lain nama, kontak, informasi demografis, tanggal lahir, dan informasi pendaftaran produk. Namun, Samsung memastikan bahwa data nomor kartu kredit, kartu debit, hingga angka jaminan sosial pengguna aman dan tidak tersentuh oleh peretas.
Tapi pihak Samsung tidak mengungkapkan berapa banyak pelanggan yang terpengaruh. Mereka mengatakan sedang dalam proses memberi tahu pengguna yang terpengaruh.
"Informasi yang terpengaruh untuk setiap pelanggan yang relevan dapat bervariasi. Kami memberi tahu pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang masalah ini," jelas Samsung dalam e-mailnya, seperti dikutip TechCrunch.
Baca juga:
Twitter Uji Coba Fitur Status Mirip MySpace

Investigasi tersebut masih jauh dari kata selesai. Pihak Samsung bahkan menggandeng perusahaan keamanan siber ternama dan berkoordinasi dengan penegak hukum untuk menemukan peretas atau kelompok peretas yang bertanggung jawab atas pelanggaran data tersebut.
"Meski penyelidikan sedang berlangsung, kami ingin memberi tahu pelanggan kami agar mereka tahu masalah ini karena kami memahami betapa pentingnya privasi mereka," jelas Chris Langlois, Juru Bicara Samsung.
Atas kejadian tersebut, Samsung turut mengingatkan para penggunanya yang terkena dampak untuk mewaspadai e-mail phishing yang meminta informasi pribadi lebih kepada para penggunanya. Karena e-mail tersebut bisa digunakan pelaku kejahatan siber untuk mengelabuhi korban agar memuat malware pada komputer mereka, kemudian data pengguna dieksploitasi untuk pencurian identitas.
Sementara itu, untuk pengguna yang tidak menerima e-mail, Samsung menyarankan agar terus meningkatkan keamanan perangkat dengan cara mengaktifkan fitur Two Factor Authentication (2FA). (Ryn)
Baca Juga: