Saling Sentil Prabowo Ganjar Soal Petani Sulit Dapat Pupuk

Selasa, 12 Desember 2023 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12), dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Dalam debat tersebut ada sesi antar capres saling bertanya. Salah satu pertanyaan soal pupuk, yang jadi bagian dari pertanyaan pada kelompok rentan. Ganjar disentil Prabowo, terkait sulitnya para petani mendapatkan pupuk di Jawa Tengah meskipun ada Program Kartu Tani.

Baca Juga:

Anies Balas 'Dampratan' Prabowo, Sindir Tidak Semua Orang Tahan Jadi Oposisi

Prabowo mengatakan, jika kelompok rentan yang dimaksudkan Ganjar masih belum luas. Kelompok petani dan nelayan, juga termasuk ke dalamnya yang sampai saat ini justru masih sulit mendapatkan pupuk subsidi.

"Dan yang saya dapat setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani petani di sana sangat sulit mendapatkan pupuk," ujarnya.

Prabowo melanjutkan, jika selama dirinya berkeliling, para petani yang ditemuinya mengeluh dengan Kartu Tani yang sempat dikeluarkan oleh Ganjar saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Adapun Program Kartu Tani digagas Ganjar Pranowo pada 2015 silam.

"Ini (Kartu Tani) mempersulit mereka dapat pupuk, jadi sebetulnya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan," papar Prabowo.

Ganjar lantas menjawab dengan menyinggung data soal petani yang disampaikan Prabowo tidak akurat. Menurutnya, kelangkaan pupuk bukan terjadi di Jawa Tengah.

"Tapi untuk Pak Prabowo saya harus mengingatkan pak, pupuk langka terjadi di Papua pak. Pupuk langka terjadi Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB Kalimantan Timur termasuk bensin," kata Ganjar.

Ganjar lalu mengungkit Prabowo yang pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

"Mungkin bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi Ketua HKTI," ujarnya.

Menurut Ganjar, data petani Indonesia tidak pernah beres. Sehingga, distribusi pupuk tidak tepat sasaran.

"Pak data petani kita tidak pernah beres. Maka kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, maka distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran," katanya.

Debat pertama Pilpres 2024, Selasa (12/12) malam, merupakan debat antarcapres yang pertama. Rangkaian debat akan dilanjutkan pada 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024. (Pon/Asp)

Baca Juga:

Disinggung Prabowo Sulit Bangun Rumah Ibadah, Anies Klaim di DKI Beres

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan