Rumah Sakit Ini Terpaksa Tolak Pasien Karena Serangan Ransomware
Senin, 09 Agustus 2021 -
BERBAGAI tindak peretasan memang sangat menjengkelkan. Terlebih sejumlah peretasan yang mengganggu fasilitas umum dan berpotensi mengancam nyawa seseorang.
Seperti yang dilansir laman ubergizmo, laporan terbaru dari Eskenazi Health menyebutkan bahwa sebuah rumah sakit yang terletak di Indiana, AS terpaksa menolak ambulans yang datang membawa pasien karena serangan ransomware.
Baca Juga:
Sistem komputer rumah sakit tersebut dienkripsi oleh peretas, sehingga membuat pemiliknya harus membayar uang tebusan untuk mendapatkan kunci enkripsi. Dampaknya, pihak rumah sakit tidak bisa mengetahui riwayat medis pasien. Apabila pasien tidak membayar tebusan dan mendapat kunci enkripsi, maka semua data akan hilang.

Serangan ini membuat pihak rumah sakit tidak bisa mengoperasikan sistem mereka, serta tidak bisa mengambil file pasien yang mungkin berisi informasi penting seperti catatan medis, catatan masa lalu, hingga catatan alergi.
Meski peretas memberikan ancaman, namun pihak rumah sakit berusaha penuh untuk menangani para peretas. Menurut pihak rumah sakit, data pasien dan karyawan aman dan tidak terpengaruh.
Kejadian ancaman ransomware yang ditujukan pada rumah sakit bukan pertama kalinya. Sebelumnya banyak rumah sakit yang juga menjadi sasaran peretas.
Alasan mengapa para peretas menjadikan rumah sakit sebagai sasaran empuk lantaran file dan sistem yang digunakan oleh rumah sakit sangat krusial. Dengan begitu, kesempatan para peretas mendapatkan uang tebusan lebih besar.
Baca Juga:
Terdapat 'Celah' Pada Tiktok yang Bisa dimanfaatkan oleh Peretas

Sebelumnya pasien asal Jerman dikabarkan meninggal karena diminta tebusan digital dari peretas. Sebab, hal tersebut memaksa rumah sakit untuk memindahkan pasien yang membutuhkan perawatan vital. Serangan ransomware tersebut tepatnya terjadi pada komputer sebuah rumah sakit Universitas Duesseldorf di Jerman.
Fasilitas perawatan kesehatan merupakan salah satu target terbesar serangan cyber. Setiap Rumah Sakit sangat bergantung pada sejumlah perangkat, seperti halnya peralatan radiologi yang sering kali terhubung ke internet. Tanpa alat tersebut, pihak rumah sakit tak bisa merawat pasien dengan maksimal.
Pakar keamanan siber sudah memperingatkan bertahun-tahun bahwa sebagian besar rumah sakit tak siap menghadapi serangan peretas. (ryn)
Baca juga:
Diduga Ingin Mencuri Penelitian COVID-19, Dua Peretas Tiongkok Kena Tuntut AS