Rumah Inggit Garnasih, Saksi Sejarah Perjuangan Bung Karno di Bandung

Jumat, 27 Mei 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Wisata - “Ketika aku pindah dari Jawa Timur ke daerah Jawa Barat ini, Pak Cokro telah mengusahakan tempatku menginap di rumah tuan Haji Sanusi. Aku pergi lebih dulu tanpa Utari untuk mengatur tempat dan melihat-melihat kota, rumah mana yang akan menjadi tempat tinggal kami selama empat tahun – begitulah menurut perkiraaanku di waktu itu. Aku merasa hawanya dingin dan wanitanya cantik-cantik. Kota Bandung dan aku dapat saling menarik dalam waktu yang singkat.” Bung Karno, dalam Buku 'Penyambung Lidah Rakyat', karya Cindy Adams.

Menurut catatan sejarah, Soekarno muda datang ke Bandung pada bulan Juni 1921 untuk bersekolah Technische Hoogeschool Bandung yang kini dikenal sebagai Institiut Teknologi Bandung (ITB). Dengan rekomendasi dari Haji Sanusi, maka Bung Karno bisa mendapatkan tempat tinggal selama belajar di kota Bandung. Haji Sanusi diketahui merupakan anggota pergerakan Syarikat Islam yang dipimpin oleh mertua Bung Karno, yaitu Haji Omar Sahid Cokroaminoto.

Selama tinggal di Bandung, Inggit Garnasih merupakan orang yang paling memperhatikan Bung Karno. Dikisahkan dalam otobiografi Soekarno bahwa Inggit Garnasihlah yang membereskan kamar, memperhatikan pakaian, dan menyiapkan makanan.

Benih-benih cinta Soekarno terhadap Inggit Garnasih semakin tumbuh manakala Utari yang merupakan istri sahnya tidak bisa memperlakukan Bung Karno seperti layaknya seorang suami. Pada tahun 1922 Bung Karno menceraikan Utari dan melanjutkan pendidikannya di Bandung. Setahun kemudian, setelah Inggit Garnasih bercerai dengan Haji Sanusi, Bung Karno akhirnya meminang Inggit Garnasih menjadi istrinya.

“Setelah Bung Karno menikah dengan Inggit Garnasih diceritakan rumah Bung Karno berpindah-pindah. Sampai pada akhirnya Bung Karno menempati rumah yang nyaman di daerah Ciateul Bandung”," ujar Jajang Juru pelihara Rumah Bersejarah Inggit Garnasih.

Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, saksi sejarah perjuangan Bung Karno di Kota Bandung. (Foto: MerahPutih/Rizal Sopian)

Jajang menjelaskan bahwa Rumah Bersejarah Inggit Garnasih merupakan rumah tempat kediaman Bung Karno di Bandung sejak tahun 1926 sampai pada tahun 1934. Sekarang rumah ini berlokasi di Jalan Inggit Garnasih No. 174 Astana Anyar, Kota Bandung. “Di rumah inilah Bung Karno pada akhirnya berhasil menamatkan pendidikannya di Technische Hoogeschool Bandung. Di rumah ini pula Inggit Garnasih membuat pakaian dalam wanita, dan bedak bubuk untuk membiayai kehidupan rumah tangganya bersama Soekarno”. Ujarnya.

Pada saat menikahi Inggit Garnasih Bung Karno masih berstatus mahasiswa. Keadaan ini menyebabkan tidak banyak waktu yang dimiliki Soekarno untuk bekerja dan memiliki penghasilan. Apalagi ditambah kesibukannya menjadi aktivis yang bercita-cita memerdekakan Indonesia. Disebabkan keadaan tersebut Inggit Garnasih menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai kehidupan Bung Karno bahkan juga menjamu setiap kali teman seperjuangan Bung Karno berkumpul dirumah.

“Rumah Inggit Garnasih menjadi tempat berkumpulnya Bung Karno bersama kawan-kawan seperjuangannya untuk satu tujuan, Indonesia Merdeka. Pemikiran, dan konsep yang selalu di diskusikannya telah melahirkan suatu partai yang dinamakan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berdiri pada tahun 1927”. Ujar Jajang.

“Beban Inggit semakin bertambah ketika Soekarno dimasukkan ke dalam penjara, baik di Banceuy dan di Sukamiskin. Selain harus mencari uang untuk penghidupan, ia juga harus pandai membesarkan hati suaminya. Bahkan karya fenomenal Bung Karno yang menggentarkan dunia yang dikenal dalam pledoinya “Indonesia Menggugat” merupakan buah pemikiran Bung Karno yang bukunya dipasok oleh Inggit Garnasih dengan resiko yang tinggi," tandasnya. (Zal)

BACA JUGA:

  1. Inggit Ganarsih, "Kartini" yang Dilupakan
  2. Inggit Ganarsih, Istri Soekarno yang Terlupakan
  3. Melawan Lupa, Mengenang Inggit Garnasih

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan