Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Eks Pabrik Gula nan Ikonik

Selasa, 03 Oktober 2023 - Andreas Pranatalta

SELALU ada tempat istirahat ketika melakukan road trip. Saat beristirahat, tentu kamu tidak hanya sekadar ingin menyantap makanan atau buang air kecil, tetapi juga menikmati keindahan tempat tersebut. Adalah Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, salah satu tempat istirahat ikonik yang terletak di Brebes, Jawa Tengah.

Tempat perhentian ini sering menjadi incaran pelaju darat saat ketika ingin melepas lelah. Akan tetapi, ada daya tarik lain yang ditawarkan Banjaratma yang membuat banyak orang ingin mampir.

Rest Area ini dulunya bekas pabrik gula yang dibangun sekitar 1908 dan beroperasi sejak 1913 sampai 1997, kemudian terbengkalai. Di 2019, pabrik ini direnovasi dan dialihfungsikan menjadi rest area. Meski begitu, rasa antik bak museum masih tersisa yang akhirnya menjadi daya tarik bagi para pelancong.

Baca juga:

Balai Kota Cirebon, Bangunan Ikonik yang Penuh Mitos

Kini dijadikan sebagai rest area yang ikonik. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)


Pabrik Gula Banjaratma atau Suikerfabriek Bandjaratma didirikan oleh N.V. Cultuurmaatschappij, sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam pada 1908. Pembangunan rest area melibatkan beberapa konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).

Pada peta Dutch Colonial tahun 1918, pabrik gula ini disebut dengan Station Banjaratma. Stasiun yang dimaksud adalah tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budidaya dan proses produksi gula, sehingga memperoleh produksi yang optimal. Analitikus asal Belanda Gerrit Jan Mulder sebagai penasehat pemerintah berpendapat bahwa, produsen gula harus menerapkan teknologi yang paling optimal, bukan teknologi paling modern.

Teknologi modern memerlukan bahan bakar kayu dan batu bara yang mahal, sehingga tidak dapat menutup biaya produksi. Sedangkan teknologi yang optimal di Jawa yaitu teknologi dengan basis bahan bakar air sebagai penggerak mesin uap. Berdasarkan inovasi tersebut, sejak 1885, keberadaan Stasiun Pengujian atau Proefstations memiliki peran besar dalam keberhasilan produksi gula di Jawa.

Baca Juga:

Merayakan Natal dan Tahun Baru Sambil Menikmati Sajian di Cirebon

Terdapat beberapa bangunan unik di dalamnya. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Operasional Pabrik Gula Banjaratma ini berhenti di 1997 karena kerugian yang terjadi secara terus menerus. Biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih bisa digunakan dipindahkan ke pabrik gula lainnya seperti Pabrik Gula Jatibarang.

Kini, Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma menyediakan fasilitas seperti SPBU, area parkir, masjid, musala, toilet, kios makanan hingga baju. Di sudut-sudut tertentu, kamu bisa melihat berbagai mesin peninggalan masa lalu, salah satunya penggiling tebu dan bekas tungku yang mempercantik suasana. Kamu juga bisa mengabadikan momen di pabrik ini, dengan catatan tidak merusaknya. (and)

Baca Juga:

Kaladama, Tahu Gejrot ala Cirebon Timur

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan