Renovasi Masjid Tua, Pengurus Masjid Rogoh Kocek Sendiri Rp1,5 Miliar.
Kamis, 09 Juli 2015 -
Merahputih Megapolitan - Nasib masjid tua di kawasan Pekojan, Jakarta Barat cukup memprihatinkan. Pasalnya, masjid tua yang menjadi pusat penyebaran Islam awal di Jakarta, kurang mendapat perhatian Pemda dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
"Renovasi sejak awal hasil dari swadaya masyarakat sekitar, dan donatur,"kata ketua pengurus masjid An-Nawier, Dikki Basandid, kepada merahputuh.com, Rabu (8/7).
Pria yang biasa disapa ustaz Kiki ini mengaku, sejak renovasi awal pada tahun 1900, sampai renovasi saat ini, seluruhnya berasal dari dana swadaya masyarakat.
"Renovasi awal oleh Habib Usman bin Abdullah tahun 1900, pada tahun 2014 dilakukan renovasi ulang," katanya.
Dia mengatakan renovasi yang dimulai sejak pertengahan tahun 2014 itu, sudah menelan dana hingga 1,5 M. "Itu semua dana dari hasil swadaya masyarakat."
Meskipun keseluruhan renovasi belum selesai. Namun, diakuinya renovasi tidak akan merubah masjid. "Keaslian masjid akan dijaga, pengurus hanya ingin menambah bangunan saja agar masjid lebih nyaman," tuturnya.
Ditanya soal taksiran dana yang dibutuhkan, untuk proses finishing, diakuinya bisa mencapai 2 M.
Hal serupa terjadi pada masjid Al-Anshor, Masjid tertua di Jakarta itu, tengah melakukan renovasi serupa. Namun, masih mangkrak.
"Renovasi dimulai sejak tahun 2014, tapi belum selesai sampai saat ini," kata pengurus masjid, H.Martha.
Untuk melakukan renovasi, diakuinya seluruh pembiayaan berasal dari swadaya masyarakat.
"Dana dari masyarakat, untuk menyelesaikan sisa pembangunan, dibutuhkan dana sekira 300 juta," pungkasnya.(fdi)
Baca Juga:
Turis Eropa Sering Kunjungi Masjid An-Nawier.
Masjid An-Nawier Masjid Tua yang Keasliannya Masih Terjaga
Masjid Luar Batang Disebut Mekah-nya Indonesia oleh Gus Dur