Promotor Pastikan Final PJS 2015 Tetap di SUGBK

Selasa, 05 Januari 2016 - Rendy Nugroho

MerahPutih Sepak Bola - Pertandingan final turnamen Piala Jenderal Soedirman (PJS) 2015, bakal berlangsung pada 24 Januari mendatang. Sedangkan stadion yang bakal digunakan, yakni tetap diupayakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Padahal, SUGBK rencananya akan direnovasi demi untuk menghadapi Asian Games (AG) 2018. Hasani Abdul Gani, CEO Mahaka Sports selaku promotor turnamen PJS 2015, menerangkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pengelola SUGBK. Bahkan ditegaskannya, sampai saat ini belum ada perubahan.

"Masih sesuai dengan pengajuan yaitu 24 Januari. Sampai saat ini masih oke," terangnya.

Wilayah Gelora Bung Karno, termasuk Stadion Utama akan menjadi pusat pelaksanaan Asian Games (AG) 2018. Karena itu, guna menyukseskannya, pemerintah berencana merenovasi hampir semua tempat olahraga di kompleks Senayan.

"Mungkin setelah final Piala Jenderal Sudirman baru akan direnovasi secara detail. Yang jelas hingga saat ini pertandingan final tetap digelar di GBK," tambahnya.

Nantinya, babak semifinal menggunakan sistem kandang dan tandang dengan mempertandingkan Arema Cronous melawan Mitra Kukar dan Semen Padang melawan Pusamania Borneo FC (PBFC). Pada putara pertama, berlangsung 9-10 Januari dan putaran kedua 16-17 Januari.

Singo Edan -julukan skuad Arema Cronous- yang menjadi juara grup akan menjalani pertandingan tandang ke markas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut Tenggarong. Sedangkan Semen Padang akan dijamu Pusamania di Stadion Segiri, Samarinda.

Pada pertandingan semifinal, agregat gol akan menjadi acuan untuk tim yang lolos. Apabila agregat dua pertandingan berakhir imbang maka akan dihitung jumlah gol tandang. Jika semuanya imbang maka akan diakhiri dengan adu tendangan penalti.

Untuk semifinal, panitia mengajurkan klub menurunkan pemain U-21. Meski begitu, jika pemain U-21 terkena akumulasi kartu bisa diganti dengan pemain lain yang terdaftar, termasuk digantikan pemain senior.

"Semua daftar pemain dan umurnya sudah kami pegang. Kami juga mempunyai data pemain yang terkena kartu kuning. Jika ada kesengajaan dengan alasan kartu kuning maka kami menilai itu mencederai pertandingan. Maka klub harus mendapatkan denda Rp100 juta," pungkasnya. (esa)

BACA JUGA:

  1. Aher Usulkan Pembukaan PON 2016 Diundur
  2. Kemenpora Janji Bantu 145 Miliar untuk PON 2016
  3. Mahaka Sport Wajibkan Tim Semifinal PJS Turunkan Pemain U-21
  4. Semifinal, Arema Terancam Tanpa Pemain Ini
  5. Persiapan Tuan Rumah Asian Games 2018 Jadi Kebijakan Politik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan