Pria Gagal Isi Pertalite Todong Pistol di SPBU Tol Cibubur, Pertamina Akhirnya Buka Suara
Jumat, 24 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Pertamina Patra Niaga menjelaskan motif insiden pria pengendara mobil sampai menodongkan pistol ke arah petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tempat istirahat (rest area) Cibubur, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Kamis pagi.
Penodongan itu diduga karena kekesalan pelaku yang tidak bisa mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite karena tidak ada kode batang (barcode). SPBU 34.13809 Rest Area KM10 Tol Jagorawi itu memang sedang dilakukan uji coba penggunaan barcode buat pembelian Pertalite.
"Sedang dilakukan uji coba penggunaan QR Code untuk pembelian BBM Subsidi baik Solar maupun Pertalite agar transaksi BBM subsidi dapat tercatat secara digital sebagai upaya dukungan subsidi tepat," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, dlaam keterangannya dikutip, Jumat (24/1).+
Baca juga:
Berdasarkan video di Instagram @kabarcibubur24jam, pria tersebut sempat menarik petugas SPBU dan aksinya terekam kamera pengawas (CCTV). Lalu, seorang petugas keamanan (sekuriti) mencoba melerai keduanya. Kemudian pria tersebut masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian tersebut dan pelaku sudah ditangkap oleh petugas dari Polda Metro Jaya. "Sudah tertangkap oleh Polda. Ditangani (jajaran) Polda," ujarnya, dikutip Antara
Untuk diketahui, kejadian penodongan itu berlangsung pada Kamis kemarin, pukul 05.30 WIB. Salah satu operator SPBU di "rest area" Cibubur, Didik Yusuf menyebut, awalnya pria tersebut meminta untuk mengisi BBM jenis Pertalite.
Baca juga:
Polda Jateng Pastikan Tidak Ada Penodongan Pistol di Keraton Surakarta
Namun, pria itu tidak memiliki kode batang dan langsung emosi saat petugas SPBU menyarankan untuk isi Pertamax saja. "Dari Pertamina diwajibkan berbarcode untuk BBM subsidi Pertalite. Kita juga udah usaha bantu ketik pelat nomor, jadi istilahnya dibantu. Terus, tiba-tiba dia narik senjata," ungkap Didik. (*)