Pramono Tegaskan hanya Jadi Gubernur DKI Satu Periode
Jumat, 10 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM - PRAMONO Anung menegaskan ia berkomitmen hanya akan menjabat Gubernur DKI Jakarta selama satu periode atau lima tahun saja. Menurutnya, ia sudah sangat puas berkecimpung di dunia pemerintahan. Pramono sudah selama 30 tahun jadi pejabat, baik di eksekutif dan legislatif.
"Saya target saya pengin jadi gubernur satu periode. Tetapi saya memutuskan, benar satu periode dan berhenti. Saya sudah jadi pejabat terlalu lama banget. Selama 25 tahun enggak pernah putus. Tambah 5 tahun jadi gubernur sudah 30 tahun. Sudahlah," kata Pramono di Jakarta, Jumat (10/10).
Ia menceritakan perjalanan panjang kariernya di pemerintahan yang dimulai sejak usia muda. Ia sempat menjadi Sekretaris Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri di usia 34 tahun, kemudian Sekretaris Presiden di usia 35 tahun, hingga dipercaya menjabat Sekretaris Kabinet pada era Presiden Joko Widodo.
"Ketika umur 34 tahun, saya sudah menjadi sekretaris wakil Presiden Megawati. Umur 35 menjadi sekretaris Presiden Megawati. Dua periode saya menjadi sekretaris kabinet di era Presiden Jokowi. Baru kemudian terakhir saya menjadi gubernur," ujarnya.
Baca juga:
Pramono tak Ikut Protes ke Menkeu Purbaya soal Pemangkasan APBD 2026, ini Alasannya
Sekjen PDI Perjuangan ini mengaku tidak pernah bermimpi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia mengatakan keputusannya maju dalam pemilihan gubernur murni karena panggilan tanggung jawab, bukan ambisi pribadi. "Saya sebagai Gubernur Jakarta, terus terang saya tidak pernah bermimpi dan tidak pernah berkeinginan sama sekali. Ketika saya ditunjuk menjadi calon gubernur, surveinya 0 persen. Semua orang bilang, ‘Lu gila mau menerima ini?’ Bahkan saya sendiri sempat berpikir begitu," ucapnya.
Meski demikian, Pramono menekankan kerja keras dan disiplin menjadi kunci utama dirinya mampu bertahan dan membuktikan hasil nyata selama bertahun-tahun di pemerintahan. "Satu kata kunci yakni kerja keras, disiplin, dan orang itu harus fokus pada apa yang diinginkan," katanya.
Lebih lanjut, Pramono juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang terbuka dan kolaboratif. Ia menegaskan tidak membawa satu pun aparatur dari luar untuk menempati posisi strategis di Pemprov DKI. "Saya tidak membawa satu orang pun ASN dari luar untuk posisi-posisi jabatan strategis. Enggak ada yang saya bawa dari luar, satu pun enggak ada," tegasnya.
Pramono menambahkan, kebijakan itu membuat lingkungan kerja di Balai Kota menjadi lebih tenang dan solid. Ia juga menekankan pentingnya disiplin waktu sebagai bagian dari budaya kerja baru.
"Saya memang orang yang selalu datang 5 menit sebelum acara. Karena itulah yang mengubah culture kita. Percuma kita berteori kalau tidak bisa mendisiplinkan waktu," tuturnya.(Asp)
Baca juga:
Ragunan Buka Malam Hari, Gubernur DKI Jakarta Pramono: Pacaran Juga Boleh di Sini