Potensi Terjadinya Ancaman Cuaca Ekstrem di Indonesia, BMKG Ungkap Pemicunya
Senin, 03 Februari 2025 -
MerahPutih.com - Ancaman cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di Indonesia dalam waktu dekat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, dalam sepekan terakhir tercatat curah hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
“Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana diimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem,” kata Dwikorita dalam keteranganya dikutip Jakarta, Senin (3/2).
Baca juga:
242 Juta Siswa Terdampak Cuaca Ekstrem, UNICEF Soroti Krisis Pendidikan
Berdasarkan analisis terbaru BMKG, terdeteksi adanya gangguan atmosfer di selatan Indonesia, khususnya di Samudra Hindia selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), berupa Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S.
Kehadiran kedua bibit siklon ini memengaruhi kondisi cuaca di pesisir selatan Jawa, Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meskipun pergerakannya terpantau menjauhi Indonesia, keduanya masih berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 2-3 hari ke depan.
Selain itu, teridentifikasi pula Bibit Siklon Tropis 96P di Teluk Carpentaria, Australia, yang berkontribusi terhadap meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Papua dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga:
Dilanda Cuaca Ekstrem, Banjir Jakarta Diklaim Tidak Separah 2020-2021
Sementara itu, sejumlah fenomena atmosfer lainnya diperkirakan tetap berperan dominan dalam dinamika cuaca selama sepekan ke depan, di antaranya, pertama, dampak La Niña Lemah, Monsun Asia dan Seruakan Dingin (Cold Surge), aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Atmosfer Kelvin dan Rossby, Labilitas Atmosfer dan Zona Konvergensi.
Kombinasi fenomena-fenomena tersebut, menurut Dwikorita dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir.
“Beberapa daerah yang terdampak antara lain, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, NTB, NTT, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Jambi,” ujarnya.
Baca juga:
Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca? Upaya untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Selain itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga mengingatkan potensi Gelombang tinggi sebagai dampak dari adanya bibit siklon tropis berkisar antara 2.5 m-4.0 m diprediksikan terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.
Lalu Samudera Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu, Perairan Kupang – P. Rote, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
“Karena usaha mitigasi bencana hidrometeorologi yang sesungguhnya adalah mengenali perkembangan cuaca dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita,” ujarnya. (Knu)