Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan

Minggu, 31 Agustus 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - MANTAN anggota organisasi terlarang Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abas, menyatakan kecintaannya kepada Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam menyikapi gejolak sosial politik dan keamanan yang tengah tidak kondusif selama ini di beberapa daerah.

“Setelah menyaksikan sendiri berbagai konflik di berbagai wilayah dan negara, saya justru menyatakan saya cinta Indonesia,” kata Nasir Abas dalam forum diskusi di Medan, Sumatra Utara, Sabtu (30/8).

Ia kemudian menegaskan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. "Saya hanya ingin menegaskan cinta tanah air merupakan ajaran yang dicontohkan Rasulullah," ujarnya.

Namun, ada yang perlu ia garis bawahi, yakni cinta tanah air tidak serta-merta absolut tidak berbuat apa pun. Namun, ikut membantu memperbaiki segala hal yang berkaitan dengan kekurangan yang ada pada bangsa dan negara. "Inilah bentuk cinta tanah air yang sejalan dengan iman, tidak meninggalkan, tapi memperbaiki," tutur Nasir Abas.

Baca juga:

Terduga Teroris di Jatim Sumbangkan Sebagian Gaji Untuk Kegiatan Jemaah Islamiyah



Hal senada juga disampaikan mantan amir Jamaah Islamiyah (JI) Ustaz Para Wijayanto. Ia menegaskan salah satu implementasi cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni dengan selalu menebarkan kebaikan, bukan merawat kebencian dan menebar caci maki. Apalagi sampai memicu kerusakan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.

"Cara mencintai NKRI bukan dengan mengingkari atau mencaci, melainkan dengan terus berdakwah, mengajak kepada kebaikan, dan berkontribusi dalam perbaikan," kata Ustaz Para Wijayanto.

Jika pola dakwah kebaikan dan menyejukkan untuk niat memberikan kontribusi dan kekebaikan pada bangsa dan negara, ia yakin bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik lagi, karena bangsanya semakin cinta pada negara ini.

"Dengan begitu, kecintaan kepada negeri ini terwujud dalam amal nyata, meski banyak kekurangan yang masih ada," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasatgaswil Sumatra Utara Kombes Didik Novi Rahmanto merasa senang dengan acara dialog kebangsaan yang dihadiri para eks tokoh dan anggota Jamaah Islamiyah tersebut.

Di mana kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkuat semangat rekonsiliasi dan persaudaraan antar sesama bangsa Indonesia.

"Sebuah kegiatan yang sangat bermakna, karena tidak hanya membicarakan masa lalu, tetapi bagaimana kita bersama-sama menyongsong masa depan," ungkap Didik.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dari semangat rekonsiliasi, persaudaraan, dan cinta tanah air.

Bahkan bisa menjadi simbol bahwa perubahan dan perbaikan selalu memungkinkan.

Apalagi ia pun merasa bahagia, para pengikut Jamaah Islamiyah mau secara sadar dan suka rela untuk kembali memeluk NKRI.

"Kita menyaksikan bahwa saudara-saudara kita yang dahulu pernah berjalan di jalan yang berbeda, kini telah kembali, bertobat, dan bertekad kuat untuk membangun bangsa bersama-sama," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa transformasi ideologi yang terjadi di organisasi Jamaah Islamiyah merupakan sebuah proses yang lebih dari sekadar meninggalkan masa lalu, tetapi juga langkah menuju masa depan yang lebih baik.

Oleh sebab itu, Didik mengajak kepada seluruh peserta untuk memperkuat semangat kebangsaan, sekaligus meneguhkan komitmen untuk menjaga Indonesia dari ancaman ideologi ekstrem, intoleran, dan yang dapat memecah belah.(knu)



Baca juga:

Jamaah Islamiyah Deklarasi Kembali ke Pangkuan NKRI, Yusri Data Napi Buat Potong Masa Tahanan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan