Polisi Bongkar Rekayasa Perkelahian di Thamrin, Pelaku Ngaku Dibayar Rp500 Ribu

Sabtu, 15 Februari 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Polisi membongkar rekayasa perkelahian antar sejumlah pemuda di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Video tersebut memang menunjukkan adanya baku hantam hingga membuat pengendara jalan di persimpangan Thamrin tercengang.

Aksi baku pukul antar pelaku memang sempat viral di akun media sosial lantaran terjadi di depan lampu merah yang dilihat banyak orang. Video berdurasi 27 detik itu memperlihatkan ketiga pelaku, DD, SW dan IR.

Baca Juga

Polisi Belum Temukan Pelaku Penusukan Paspampres

"Iya pelaku sudah kami amankan. Itu rekayasa. Kami cek ke lokasi tiga orang itu disuruh pembuat konten dan sekarang sedang diselidiki," kata Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq kepada MerahPutih.com, Sabtu (15/2)

Tiga pelaku
Ketiga pelaku rekayasa perkelahian di Thamrin, DD, SW dan IR. Foto: MP/Kanu

Gozali melanjutkan, ketiga pelaku yang merupakan tukang bajaj di seputaran Thamrin itu dibayar Rp 500 ribu oleh sang wanita pemilik akun yang ingin tenar.

"Itu Rp 500 ribu bagi tiga. Yang mukul-mukul Rp 200 dan yang pura-pura nengahin Rp 100," jelas Gozali.

Gozali mengatakan, polisi bisa menangkap ketiganya dari pemeriksaan video yang ternyata direkam pada 11 Januari.

"Kami langsung telusuri ke lokasi rupanya sama yang pembuat konten mereka sudah latihan 'nanti mukulnya begini'. Mereka kayak 'rekonstruksi' di sekitaran situ," jelas Gozali.

Baca Juga

Berkelahi di Tempat Hiburan, Polisi Tembak Warga Sipil Hingga Tewas

Gozali mengatakan, motif sang pemilik akun menyebarkan video yang diduga hoaks itu karena mencari follower.

"Si pemilik akun kepingin akunnya difollow saja. Tapi kalau dilihat yang komen disana cuman 9 orang. Diduga untuk dapat keuntungan saja," ungkap Gozali.

Sang perempuan yang pemilik akun sendiri bertugas merekam dan menyebarkannya. "Ada temannya yang pura-pura jadi korban," jelas Gozali.

A
Screenshot perkelahian di Thamrin. Foto: MP.Kanu

Gozali mengatakan, polisi masih menyelidiki dugaan adanya penyebaran hoaks dalam video itu lantaran bisa menimbulkan salah persepsi di mata masyarakat.

"Kami lagi pelajari dulu. Yang perempuan pemilik akun ini kan belum kami amankan," terang Gozali.

Baca Juga

Dipicu Spanduk, Dua Kampung di Jayapura Terlibat Perkelahian

Sementara, pelaku DD mengaku tak berniat melakukan penganiayaan.

"Itu rekayasa. Kami dibayar oleh pemilik video (untuk bertengkar) untuk keperluan vlog dan konten Youtubenya," jelas DD dengan wajah memelas. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan