Polemik Wasit Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, PSSI Tunggu Jawaban FIFA

Jumat, 26 September 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menantikan tanggapan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait surat protes terkait kekhawatiran penunjukan wasit asal Kuwait yang akan memimpin pertandingan pertama Indonesia dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Arab Saudi.

PSSI memprotes keputusan ini karena wasit yang ditunjuk, Ahmed Al-Ali, berasal dari kawasan Timur Tengah yang sama dengan Arab Saudi. Hal ini dinilai berpotensi memengaruhi objektivitas pertandingan.

"Masih kita tunggu. Tunggu saja," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, Jumat (26/9).

Baca juga:

Federasi Sepak Bola Irak Ungkap Upaya Ganggu Timnas Jelang Pertarungan Kualifikasi Piala Dunia Melawan Indonesia dan Arab Saudi

The ASEAN Football, media yang mengabarkan sepak bola di Asia Tenggara, pada 18 September merilis wasit yang akan bertugas dalam laga Indonesia melawan Arab yang semuanya berasal dari Kuwait.

Selain Ahmed Al-Ali sebagai wasit utama, ada Abdul Hadi Al-Anzi sebagai asisten wasit 1 dan Ahmed Abbas sebagai asisten wasit 2.

Ammar Ashkanani ditunjuk sebagai wasit keempat atau wasit cadangan, sementara Abdullah Jamali bertugas sebagai wasit Video Assistent Referee (VAR) dan Abdullah Al-Kandari sebagai asisten wasit VAR.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sendiri telah melayangkan protes resmi kepada FIFA pada 16 September.

Baca juga:

Takut Ada Penumpukan di Tribun Suporter Timnas Indonesia, PSSI Ingatkan untuk Tidak Beli Tiket Jatah Pendukung Arab Saudi

"Sekjen kemarin sudah mengirimkan surat resmi juga ke FIFA dan saya juga akan mengirimkan surat resmi ke AFC mengenai penunjukan wasit sekarang. Yang ternyata wasitnya dari negara regional yang sama dari Kuwait," ujar Erick.

PSSI berharap penunjukan wasit dapat lebih netral, tidak berasal dari negara-negara Timur Tengah.

"Kita lagi coba melobi ya kalau bisa wasitnya dari tempat yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China atau bahkan dari Eropa. Ya kita lihat hasilnya," jelas Erick.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan