Desakan Makin Kuat, UEFA Segera Singkirkan Israel dari Seluruh Kompetisi Eropa


UEFA akan singkirkan Israel dari kompetisi Eropa. Foto: Dok. UEFA
MerahPutih.com - Badan sepak bola Eropa, UEFA, kini sedang bergerak melakukan pemungutan suara untuk menangguhkan keanggotaan federasi sepak bola Israel terkait perang di Gaza.
Mayoritas dari 20 anggota komite eksekutif UEFA diperkirakan akan mendukung pemungutan suara apa pun yang mendukung penangguhan Israel dari laga internasional.
Hal itu diungkapkan oleh dua sumber (tak ingin ingin disebutkan namanya) kepada The Associated Press, Kamis (25/9).
Nantinya, timnas hingga klub sepak bola Israel tidak bisa bermain di kompetisi internasional, termasuk Piala Dunia 2026.
Baca juga:
Bisa Jadi Bumerang bagi Timnas Italia jika Boikot Laga Melawan Israel, Menurut Presiden FIGC
FIFA Belum Ambil Langkah untuk Singkirkan Israel dari Kompetisi Sepak Bola

Timnas Israel akan melanjutkan kualifikasi Piala Dunia 2026 dua minggu lagi. Mereka akan bertandang melawan Norwegia dan Italia.
Namun, tidak jelas apakah badan sepak bola dunia, FIFA, ikut mendukung pengecualian Israel. Hal itu mengingat hubungan dekat antara pemimpin FIFA, Gianni Infantino dan Presiden AS, Donald Trump dengan Israel.
Dukungan pemerintahan Trump untuk mengamankan Piala Dunia 2026 serta memproses visa bagi pemain, ofisial, dan penggemar yang berkunjung, dipandang sebagai kunci bagi FIFA untuk menggelar turnamen tersebut di AS, Kanada, dan Meksiko.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pihaknya akan berupaya menghentikan segala upaya yang mencoba melarang timnas Israel dari Piala Dunia 2026.
Dewan pengatur FIFA dijadwalkan bertemu di Zurich minggu depan. Dewan yang beranggotakan 37 orang tersebut sudah termasuk delapan anggota UEFA.
Baca juga:
Penambahan Peserta Piala Dunia 2030 hingga 64 Tim Tidak Dapat Dukungan Dewan FIFA
FIFA sendiri menolak berkomentar mengenai hal ini. Pekan ini, Infantino akan bekerja di kantor cabang FIFA di Trump Tower, Manhattan. Ia juga terlihat menghadiri berbagai acara di sela-sela Sidang Umum PBB.
Seruan untuk menangguhkan Israel dari sepak bola dan cabang olahraga lainnya makin menguat dalam beberapa pekan terakhir.
Hal itu merupakan bentuk protes atas dampak kemanusiaan dari serangannya di Gaza. Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan, Israel harus dilarang dari ajang olahraga internasional.
Sama seperti Rusia, yang dikesampingkan setelah invasi besar-besarannya ke Ukraina pada 2022 lalu.
Timnas Norwegia dan Italia Sudah Protes soal Partisipasi Israel di Piala Dunia 2026
Timnas Norwegia sumbangkan keuntungan laga lawan Israel untuk Gaza. Foto: Instagram/herrelandslaget
Sementara itu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengisyaratkan pandangan yang lebih tegas terhadap Israel ketika spanduk bertuliskan "Stop Killing Children" dan "Stop Killing Civilians" terpampang di lapangan saat laga PSG vs Tottenham di final Piala Super UEFA.
Pekan lalu, Israel dianggap melakukan genosida di Gaza oleh komisi penyelidikan yang ditugaskan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Kabarnya, Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel, Miki Zohar, Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, dan Ketua Federasi Sepak Bola Israel, Moshe Zuares, telah bekerja di balik layar untuk menghalangi upaya pengusiran Israel dari UEFA.
Sejauh ini, tidak ada timnas atau klub di Eropa yang menolak untuk melawan Israel, meskipun Norwegia dan Italia secara terbuka telah menyatakan kekhawatirannya dalam beberapa pekan terakhir.
Federasi sepak bola Norwegia juga berjanji untuk menyumbangkan keuntungan dari penjualan tiket pertandingan melawan Israel di Oslo untuk kegiatan kemanusiaan di Gaza.
Baca juga:
Misi Kemanusiaan Berlanjut, Timnas Norwegia Sumbangkan Keuntungan Laga Lawan Israel untuk Gaza
Lalu, Gabriele Gravina (Italia) dan Lise Klaveness (Norwegia) terpilih sebagai anggota komite eksekutif UEFA yang bisa memberikan suara untuk menangguhkan Israel.
Ketau Federasi Sepak Bola Israel, Moshe Zuares, juga berada di panel tersebut. Kemudian, ada pula anggota pemerintah Qatar sekaligus Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
Pada final Liga Champions 2025 lalu, para penggemar PSG memajang spanduk bertuliskan "Stop Genocide in Gaza" dalam bahasa Prancis.
UEFA juga tidak membuka kasus disiplin, meskipun memiliki aturan yang melarang pesan politik di dalam stadion.
Sementara di Liga Europa, klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, bertanding melawan PAOK.
Protes pro-Palestina pun terjadi di luar stadion di Thessaloniki, Yunani. Lalu, ada spanduk bertuliskan "Stop Genocide" yang dipajang di dalam stadion. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Desakan Makin Kuat, UEFA Segera Singkirkan Israel dari Seluruh Kompetisi Eropa

Piala Dunia 2026 Segera Tiba, FIFA Perkenalkan Trio Maskot Baru yang Penuh Semangat dan Kehangatan

Momen Akrab Presiden Prabowo Subianto Bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino

Penambahan Peserta Piala Dunia 2030 hingga 64 Tim Tidak Dapat Dukungan Dewan FIFA

Link Live Streaming Bhayangkara FC vs Malut United, 25 September 2025

Alasan di Balik Pencoretan Marselino Ferdinan, Pencetak 2 Gol di Laga Terakhir Timnas Vs Saudi

Demi Datangkan Carlos Baleba, Manchester United Rela Kehilangan Rp 3,5 Triliun

Wayne Rooney Pernah Kecanduan Alkohol, Sang Istri Datang dan Selamatkan Hidupnya

Debut Giovanni Leoni di Liverpool Ternodai, Cedera ACL hingga Harus Absen Lama

Masa Depan Christian Pulisic Mulai Terang, Siap Perpanjang Kontrak di AC Milan
