Pimpin Misa Pertama, Homili Paus Leo XIV Bicara Cap Orang Beriman Tidak Masuk Akal di Era Modern

Jumat, 09 Mei 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Kardinal Robert Francis Prevost telah resmi terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik dalam konklaf yang digelar sejak 7 Mei lalu.

Usai diperkenalkan ke publik, Kardinal Prevost yang memilih nama Leo XIV untuk masa kepausannya langsung memimpin misa pertama sebagai Kepala Negara Takhta Suci Vatikan di Kapel Sistina, hari ini.

Saat memimpin misa yang diikuti 133 kardinal itu, Leo XIV dalam homilinya mengangkat tentang kondisi kenyataan dunia saat ini yang kerap mencap orang beriman kepada Tuhan dianggap tidak masuk akal dalam banyak situasi.

Baca juga:

Deretan Paus yang Pilih Leo jadi Nama Pontifikalnya, Perumus Doktrin Gereja hingga Tudingan ‘Paus Tandingan’

"Bahkan saat ini ada banyak situasi di mana iman Kristen dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, bagian orang-orang yang lemah dan tidak cerdas," kata Leo XIV dalam sesi renungan Injil itu, dikutip dari Antara, Jumat (9/5).

Paus baru berusia 69 tahun itu juga menyesalkan iman dan kepercayaan kerap menjadi nomor dua dalam situasi dunia modern saat ini. "Situasi di mana jaminan lain, seperti teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, kesenangan, lebih diutamakan," tutur pria berkewarganegara Amerika Serikat-Peru itu.

Lebih parahnya lagi, Paus menyoroti mereka yang masih bertahan percaya dengan imannya malah kerap mendapat hinaan dari sesamanya. "Di mana orang-orang percaya diejek, ditentang, dihina, atau paling banter ditoleransi dan dikasihani,” ungkapnya.

Baca juga:

Profil Sosok Paus Leo XIV: Pemain Tenis Amatir yang Miliki 2 Kewarganegaraan

Namun, Paus berkeyakinan justru ketika orang tetap menjaga imannya dan percaya kepada Tuhan di tengah tekanan dunia saat ini akan menjadi jalan keselamatan. Menurut dia, orang-orang beriman yang masih bertahan itu nantinya akan menjadi lilin yang menerangi dunia dari kegelapan.

"Karena kurangnya iman sering kali membawa serta tragedi seperti hilangnya makna hidup, dilupakannya belas kasihan, pelanggaran martabat pribadi dalam bentuknya yang paling dramatis, krisis keluarga, dan banyak luka lain yang diderita masyarakat kita,” tandas Leo XIV, saat memimpin misa pertamanya sebagai Paus. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan