PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang
Senin, 06 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Pemeran Film Menuju Pelaminan, Bhisma Mulia dan Maizura dalam Gala Premiere Film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Produksi Film Negara (Persero) atau FPN menghadirkan film 'Menuju Pelaminan" yang mengisahkan cinta lintas budaya dengan sentuhan modern. Film yang siap tayang di bioskop mulai 16 Oktober 2025 itu menceritakan tentang kisah cinta dalam perjalanan road trip yang penuh warna dari Yogyakarta menuju Padang.
Disutradarai Yuda Kurniawan, sineas yang sebelumnya dikenal lewat dokumenter Nyanyian Akar Rumput, film ini menjadi langkah baru baginya dalam menyutradarai karya fiksi. Yuda tetap membawa ciri khasnya yang peka pada isu sosial, namun membungkusnya dalam kisah ringan yang hangat, lucu, sekaligus menyentuh.
Cerita berpusat pada Fajar diperankan Bhisma Mulia) dan Rahma diperankan oleh Maizura, pasangan yang hendak menikah tetapi harus menghadapi perbedaan budaya besar antara Jawa dan Minangkabau. Konflik muncul ketika keluarga ikut campur dalam persiapan pernikahan, termasuk keinginan sang kakek untuk hadir langsung di akad nikah.
Perjalanan darat sepanjang 1.859 km dari Jogja ke Padang pun berubah menjadi road trip empat hari yang penuh pertengkaran, tawa, dan momen haru. Menurut Yuda, film ini lahir dari kolaborasi PFN dengan Rekam Films serta dukungan mitra internasional Little Green White dan One Light Holdings dari Singapura. Proyeknya terpilih melalui program Indonesia Film Financing (IFF) PFN setelah bersaing dengan lebih dari 100 proposal.
Selain Bhisma Mulia dan Maizura, film ini juga dibintangi oleh Cut Mini, Derry Oktami, Whani Darmawan, Brilliana Arfira, Bambang Ghundul, Dyah Mulani, Susilo Nugroho, M.N. Qomarrudin, hingga Joanna Dyah. Kehadiran para aktor senior tersebut memberi warna pada dinamika keluarga yang hangat, seru, dan penuh humor.
Proses produksi dimulai sejak November 2024, dan kini siap disajikan di layar lebar. Menuju Pelaminan diharapkan bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia dengan pendekatan modern yang segar. (MP/Didik Setiawan).