Pesan Presiden Jokowi di Hari Lahir Pancasila
Sabtu, 01 Juni 2019 -
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila. Dalam amanatnya, Jokowi mengatakan, Pancasila menjadi pemandu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Yang menjadi benteng untuk menghadapi ideologi-ideologi lain. yang menjadi rumah bersama bagi seluruh komponen bangsa," kata Jokowi di Gedung Pancasila, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).

Jokowi mengatakan, sebagai sebuah negara besar dan majemuk, sejarah telah menunjukkan, bahwa Indonesia dalah bangsa besar yang selalu mampu menghadapi masa-masa sulit.
BACA JUGA: Ganjar Ajak 'Jokowi dan Prabowo' Rekonsiliasi Sambil Bagi-bagi Takjil di Pinggir Jalan
"Bahkan semakin kokoh bersatu dalam menghadapi tantangan-tantangan bangsa," ucal Jokowi yang mengenakan pakaian khas Jawa ini.
Dalam 74 tahun perjalanan RI, telah membuat bangsa Indonesia bangsa dewasa dan matang.
"74 tahun yang penuh dinamika, naik dan turun, tetapi kita bisa mengelolanya, mampu mengelolanya dan semakin memperkokoh persatuan kita," terang Jokowi.
Jokowi menyebut, tantangan internasional semakin berat, keterbukaan dan persaingan yang semakin tinggi, perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi juga menjadi tantangan berat, karena semakin memberi ruang kepada berita bohong. Bahkan ujaran dan fitnah.
"Beberapa permasalahan dalam negeri seperti kemiskinan dan ketimpangan juga masih menjadi tantangan serius kita. Tetapi kita harus optimis, kita harus yakin telah berada pada jalur yang benar," ungkapnya.

"Kita telah berhasil menurunkan ketimpangan, dan kita berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan peluang kerja di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak," tambah Jokowi.
BACA JUGA: 'Rocky Gerung' Menjelek-jelekkan Jokowi, Polisi Bergerak Cari Pelakunya
Jokowi berharap, hari Lahir Pancasila ini harus dimanfaatkan untuk meneguhkan komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila, untuk saling toleran, hidup rukun, gotong royong serta melawan faham-faham anti pancasila.
"Termasuk bahaya terorisme serta separatisme yang bisa mengancam persatuan bangsa kita," pungkas Jokowi. (Knu)