Perusahaan Teknologi Dukung Perkembangan Metaverse di Indonesia
Sabtu, 19 Februari 2022 -
ISTILAH metaverse ramai diperbincangkan dan diprediksi akan menjadi teknologi di masa depan. Perusahaan teknologi PT Primeskills Edukasi Indonesia pun mendukung metaverse dengan menggelar acara virtual bertajuk Prime Expo 2022: Metaverse & Utilities, Selasa (16/2).
Dengan latar belakang tantangan yang dihadapi pada perkembangan di era digital, Prime Expo 2022 membahas pemanfaatan metaverse dan teknologi imersif di sektor industri dengan fokus utama di bidang perbankan dan perhotelan. Berkonsep seminar, diskusi, dan pameran virtual, acara ini juga menghadirkan beberapa ahli dan praktisi di bidang teknologi.
"Acara ini bertujuan untuk mempertegas komitmen Primeskills, serta produk virtual lainnya untuk pemerataan edukasi dan pelatihan di berbagai bidang industri. Tak hanya itu, acara ini juga membahas secara mendalam mengenai potensi akselerasi metaverse dan teknologi imersif untuk memaksimalkan pelatihan dan edukasi," kata CEO Primeskills William Irawan, dalam keterangan resminya, Kamis (17/2).
Baca juga:

William memaparkan tentang teknologi imersif yang digadang pihaknya sejak 2020, yakni virtual reality (VR), augmented reality (AR), artificial intelligence (AI), dan gamification untuk membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pendidikan. Ia optimis teknologi imersif dapat mendukung pengalaman belajar yang lebih mendalam.
“Salah satu tantangan yang ada di industri saat ini fase on-boarding dan learning and development, terutama di masa pandemi. Sebelumnya, kita sudah mencoba pembelajaran e-learning atau daring sebagai pengganti kegiatan tatap muka. Meski kuat secara teoritis, metode e- learning memiliki kekurangan seperti minim practical skills," kata William.
Baca juga:
Walt Disney Bersiap Melakukan Lompatan Teknologi ke Metaverse

"Solusinya adalah mengubah metode pembelajaran pasif baik luring maupun daring yang kebanyakan masih dilakukan dengan tingkat efektivitas rendah, seperti mendengarkan pengajar yang memiliki efektivitas lima persen, membaca materi sebesar 10 persen, dan audio visual sebesar 20 persen," lanjutnya.
Founder UMG Idealab, Kiwi Aliwarga turut memberikan pandangannya terhadap teknologi edukasi digital dari sudut pandang investor. Menurutnya, meski banyak negara lain yang telah lebih unggul di bidang metaverse, Indonesia berpotensi besar dalam mengejar ketertinggalannya.
"Saya optimis Indonesia akan mampu mengejar dan sejajar di skala global karena kebanyakan orang Indonesia itu kreatif, terutama untuk menciptakan software di bidang metaverse," tutupnya. (and)
Baca juga:
"Jakarta Metaverse" Bangkitkan Kolaborasi Lintas Sektor Kreatif