Perusahaan Esports Mainkan Uang Triliunan Rupiah

Rabu, 22 Juni 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

EKOSISTEM esports semakin bertumbuh dengan pesat. Bahkan bisa memberikan keuntungan yang luar biasa. Seperti yang dijalankan oleh sejumlah perusahaan esports, yang disebut-sebut sebagai the Most Valuable Esports Companies.

Seperti yang dikutip dari laman Forbes ada beberapa perusahaan yang bernilai fantastis, mencapai triliunan rupiah. Angka tersebut tentunya tidak main-main, hal itu menandakan bahwa perkembangan ekosistem esports sangat pesat.

Baca Juga:

Galaxy Racer Siap Masuki Industri Esports Indonesia

Perusahaan esports yang termahal di dunia yakni Team SolidMid (TSM) yang bernilai USD 540 atau sekitar Rp 7,9 triliun. Perusahaan ini memiliki divisi utama yang berlaga di gim League of Legends (LOL) dan Valorant.

Selain itu, TSM juga memiliki divisi seperti Apex Legends, Chess, Dota 2, Fortnite, Free Fire, League of Legends: Wild Rift, Rainbow Six Siege dan sebagainya.

Nilai dari TSM meroket ketika melakukan kesepakatan dengan sponsor royal bernama FTX. Kesepakatan tersebut menghasilkan kontrak yang cukup fantastis selama 10 tahun, dan perjanjian hak atas penamaan senilai USD 210 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun. Kerena kerja sama tersebut, nama perusahaan pun ikut berubah. Tepatnya ditambahkan embel-embel FTX sehingga berubah menjadi TSM FTX.

Perusahaan esports termahal yang kedua yakni 100 Thieves. Perusahaan ini bernilai USD 460 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun. Perusahaan ini berkontribusi pada gelaran kompetisi gim All of Duty: Vanguard, LOL, Valorant dan Apex Legends.

Ekosistem esports berkembang pesat (Foto: valve)

Kendati mengusung konsep esports, rupanya 100 Thieves lebih berfokus pada bisnis tentang gaya hidup. Sehingga tidak hanya olahraga elektronik, tapi juga mengembangkan pakaian dan konten hiburan lainnya.

Baca Juga:

ONIC Esports Berikan Kursus Bahasa Asing Gratis untuk Fans

Pada posisi ketiga, ditempati oleh perusahaan esports bernama Team Liquid yang bernilai USD 440 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Team Liqiud berfokus pada esports, bahkan memiliki divisi yang cukup banyak. Dari mulai Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Valorant, Age of Empires, Apex Legends, Dota 2, Fortnite, Free Fire, Hearthstone, PUBG, dan Quake.

Selain itu terdapat juga divisi Rainbow Six Siege, Rocket League, Starcraft 2, Super Smash Bros, Melee and Ultimate, Teamfight Tactics dan World of Warcraft.

Perkembangan esports di dunia sangat luar biasa (Foto: pixabay/dife88)

Untuk perusahaan esports termahal yang keempat yakni Faze Clan. Perusahaan ini bernilai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun. Perusahaan ini menciptakan brand yang luar biasa dan memiliki konten-konten original yang menarik.

Fokus bisnis yang dijalankan oleh Faze Clan yaitu berbasis media. Pemilik utamanya pun cukup banyak, antara lain yaitu Lee Trink, Michael Stang Treschow, Yousef Abdelfattah, Richard Bengston, Thomas Oliveira, dan Nordan Shat.

Kemudian, perusahaan esports termahal yang kelima yaitu Cloud9 dengan nilai USD 380 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. Sebelum berada di peringkat kelima, Cloud9 sempat berada di posisi kedua pada edisi pertama The Most Valuable Esports Companies oleh Forbes pada 2018 dan 2019.

Fokus dari perusahaan Cloud9 adalah mengembangkan bisnis di ekosistem esports. Adapun divisi yang dimilikinya cukup banyak, mulai dari Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Overwatch, hingga Valorant. (Ryn)

Baca Juga:

Pentingnya SDM Kreatif Bagi Ekosistem Esports

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan