Perusahaan Esports Mainkan Uang Triliunan Rupiah
Kenali perusahaan esports termahal di dunia (Foto: Pixabay/jamiemcnall)
EKOSISTEM esports semakin bertumbuh dengan pesat. Bahkan bisa memberikan keuntungan yang luar biasa. Seperti yang dijalankan oleh sejumlah perusahaan esports, yang disebut-sebut sebagai the Most Valuable Esports Companies.
Seperti yang dikutip dari laman Forbes ada beberapa perusahaan yang bernilai fantastis, mencapai triliunan rupiah. Angka tersebut tentunya tidak main-main, hal itu menandakan bahwa perkembangan ekosistem esports sangat pesat.
Baca Juga:
Perusahaan esports yang termahal di dunia yakni Team SolidMid (TSM) yang bernilai USD 540 atau sekitar Rp 7,9 triliun. Perusahaan ini memiliki divisi utama yang berlaga di gim League of Legends (LOL) dan Valorant.
Selain itu, TSM juga memiliki divisi seperti Apex Legends, Chess, Dota 2, Fortnite, Free Fire, League of Legends: Wild Rift, Rainbow Six Siege dan sebagainya.
Nilai dari TSM meroket ketika melakukan kesepakatan dengan sponsor royal bernama FTX. Kesepakatan tersebut menghasilkan kontrak yang cukup fantastis selama 10 tahun, dan perjanjian hak atas penamaan senilai USD 210 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun. Kerena kerja sama tersebut, nama perusahaan pun ikut berubah. Tepatnya ditambahkan embel-embel FTX sehingga berubah menjadi TSM FTX.
Perusahaan esports termahal yang kedua yakni 100 Thieves. Perusahaan ini bernilai USD 460 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun. Perusahaan ini berkontribusi pada gelaran kompetisi gim All of Duty: Vanguard, LOL, Valorant dan Apex Legends.
Kendati mengusung konsep esports, rupanya 100 Thieves lebih berfokus pada bisnis tentang gaya hidup. Sehingga tidak hanya olahraga elektronik, tapi juga mengembangkan pakaian dan konten hiburan lainnya.
Baca Juga:
Pada posisi ketiga, ditempati oleh perusahaan esports bernama Team Liquid yang bernilai USD 440 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Team Liqiud berfokus pada esports, bahkan memiliki divisi yang cukup banyak. Dari mulai Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Valorant, Age of Empires, Apex Legends, Dota 2, Fortnite, Free Fire, Hearthstone, PUBG, dan Quake.
Selain itu terdapat juga divisi Rainbow Six Siege, Rocket League, Starcraft 2, Super Smash Bros, Melee and Ultimate, Teamfight Tactics dan World of Warcraft.
Untuk perusahaan esports termahal yang keempat yakni Faze Clan. Perusahaan ini bernilai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun. Perusahaan ini menciptakan brand yang luar biasa dan memiliki konten-konten original yang menarik.
Fokus bisnis yang dijalankan oleh Faze Clan yaitu berbasis media. Pemilik utamanya pun cukup banyak, antara lain yaitu Lee Trink, Michael Stang Treschow, Yousef Abdelfattah, Richard Bengston, Thomas Oliveira, dan Nordan Shat.
Kemudian, perusahaan esports termahal yang kelima yaitu Cloud9 dengan nilai USD 380 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. Sebelum berada di peringkat kelima, Cloud9 sempat berada di posisi kedua pada edisi pertama The Most Valuable Esports Companies oleh Forbes pada 2018 dan 2019.
Fokus dari perusahaan Cloud9 adalah mengembangkan bisnis di ekosistem esports. Adapun divisi yang dimilikinya cukup banyak, mulai dari Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Overwatch, hingga Valorant. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya