Pertarungan Sengit para Barista di True Brew Competition
Selasa, 04 Desember 2018 -
KOMPETISI menyeduh kopi secara manual dengan alat-alat populer seperti V60, French Press, Chemex, hingga Aeropress sudah jamak digelar. Pesertanya pun tak sedikit. Kini, untuk pertama kali, digelar kompetisi true brew. Ajang itu menyajikan adu kepiawaian dalam menyeduh kopi dengan teknik kopi tubruk yang merupakan cara sangat sederhana.
True Brew Competition merupakan kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia yang digelar Coffee Culture yang bekerja sama dengan tim co-branding Kementerian Pariwisata. Kompetisi ini diselenggarakan di Courtyard, The Dharmawangsa, Jakarta, Senin (3/12)
Koordinator dari True Brew Competition Jay Wijayanto mengatakan kompetisi ini bertujuan mengangkat lebih jauh lagi kebudayaan kopi Indonesia. Kebudayaan kopi Indonesia layak mendapat tempat terhormat di kebudayaan internasional. Pria yang akrab disapa Mas Jay ini juga merasa senang karena antusias masyarakat begitu luar biasa terhadap kompetisi ini.
"Hari ini para barista ditantang menampilkan jurus dasar atau jurus basic dalam penyajian kopi. Animo masyarakat terhadap kompetisi ini begitu besar. Para pesertanya pun sangat antusias, khususnya karena ini kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia bahkan dunia," tutur Jay saat ditemui Merahputih.com di sela-sela acara True Brew Competition, di The Dharmawangsa, Jakarta, Senin (3/12).
1. Para Barista Mengikuti Kompetisi Melalui Penyaringan Ketat
Hanya ada 32 peserta yang berlaga di kompetisi ini. Padahal, yang mendaftar ada lebih dari 40 orang. Oleh karena itu, para peserta yang berhak mengikuti kompetisi dikurasi berdasarkan latar belakang tentang dunia kopi, prestasi, dan pengalaman mereka di dunia kopi. Mereka yang terpilih dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu.
2. Babak Penyisihan Sistem Knockout
Sekitar pukul 15.00 WIB, kompetisi True Brew dimulai. Puluhan peserta pun telah bersedia mengantri giliran tampil menunjukan kebolehan mereka dalam menyeduh kopi tubruk.
Sebanyak 32 peserta akan masuk babak 16 besar, kemudian disaring jadi 8 besar. Setelah tersisa 4 orang, barulah digelar penentuan juara 1, 2, 3, dan harapan.
3. Beragam teknik para peserta dalam menyeduh kopi tubruk
Dalam kompetisi ini, panitia menyediakan beberapa alat. Para peserta juga diperbolehkan membawa alat-alat sendiri untuk menyeduh kopi tubruk. Menariknya, teknik yang digunakan para peserta dalam menyeduh kopi tubruk cukup beragam.
Aksi mereka menyeduh kopi pun jadi tontonan yang menarik bagi para peserta lain dan tamu undangan yang hadir. Terlebih waktu yang diberikan untuk menyeduh kopi cukup singkat, jadi ketegangan peserta yang tampil begitu terasa.
4. Persaingan ketat
Peserta kompetisi ini punya latar belakang yang luar biasa di dunia kopi. Tidak mengherankan jika persaingan jadi amat ketat. Bahkan enam orang juri yang menilai pun tampak agak kesulitan menilai kopi buatan para peserta.
Juri dalam kompetisi ini pun bukan sembarang orang. Mereka ialah para ahli kopi, yaitu Andreas Andrianto dari Rosso Micro Roaster, Hendri dari ABCD Coffee School, Uji Sapitu dari Rumah Kopi Ranin R Grader, Laila Dimyati (Q Grader), Ronald Prasanto (Molecular Gastronomy), dan Moelyono Soesilo dari Filosofi Kopi.
5. Rido Farastiawan Berhasil Raih Juara 1
Suasana semakin menegangkan saat pertandingan memasuki babak 4 besar. Peserta yang berhasil masuk babak final penentuan juara ini ialah Talita, Heri, Lucky, dan Rido. Keempat orang tersebut berusaha menunjukkan performa terbaik mereka dalam menyeduh kopi tubruk di hadapan para juri dan penonton. Setelah semua peserta unjuk kebolehan, tiba saatnya waktu pengumuman sang juara True Brew Competition yang merupakan kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia.
Keputusan juri mutlak, juara harapan jatuh kepada Heri dan juara ketiga diraih kepada Lucky. Suasana berubah menjadi sangat-sangat tegang kala peserta yang tersisa hanyalah Talita dan Rido. Talita merupakan peserta perempuan satu-satunya, sedangkan Rido merupakan peserta dengan segudang pengalaman tentang kopi.
Nama Rido akhirnya diumumkan sebagai juara 1. Ia menjadi orang pertama yang menjuarai kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia bahkan di dunia. Talita harus puas berada di posisi kedua.
6. Rido Tak Menyangka Bisa Jadi Juara
Peserta bernama Rido atau yang akrab disapa SKY tak menyangka ia akan menjadi juara dalam kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia ini. Ia pun bersyukur atas pencapaian yang luar biasa ini. "Alhamdulilah bersyukur sama Allah, soalnya enggak nyangka juga. Karena panitia nyari peserta yang oke-oke gitu, diharuskan ngasih predikat kita sama record kita di dunia kopi apa aja. Ternyata benar, saya tahu orang-orang yang expert di kopi, jadi ya bersyukur aja lah," tutur Rido.
Pencapaian itu tentu bukan diraih tanpa usaha, karena Rido mengaku sebelumnya telah melakukan persiapan ekstra demi mendapatkan predikat juara di kompetisi yang sangat bergengsi tersebut.
"Persiapannya, latihan-latihan bikin tubruk dulu sih. Sebenernya sih itu sering banget lah, cuma ada tambahan yang memang saya bawa yang kayaknya peserta lain enggak bawa itu. Saya bawa saringan teh. Gunanya untuk ayak kopi, karena ada beberapa yang saya rasa harus membuang partikel yang terlalu halus, untuk memaksimalkan ekstraksi yang saya inginkan," jelas pemilik nama lengkap Rido Faristiawan tersebut.(ryn)
Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Pekan Sinema Jepang 2018 Bentuk Keeratan Jepang-Indonesia