Pertamina Klaim Mampu Lewati Transisi Pengelolaan Blok Mahakam
Selasa, 07 April 2015 -
MerahPutih Bisnis - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengklaim tidak akan kesulitan menghadapi masa transisi pengelolaan Blok Mahakam. Pasalnya, Pertamina telah belajar dari pengalaman mengelola West Madura Onshore (WMO). (Baca: Proyek Pelabuhan Cilamaya Dibatalkan, Dirut Pertamina Bersyukur)
Dwi mengisahkan, ketika itu produksi blok tersebut sangat turun signifikan. Akibatnya, Pertamina membutuhkan waktu kurang lebih 4 tahun untuk mengendalikan agar produksi tersebut kembali stabil. "Kita akan pertahankan blok itu. Kami kan sudah belajar dari awal penugasan WMO. Untuk strategi, itu masih dibicarakan," tutur pengganti Karen Agustiawan itu usai Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/4).
Dalam perjanjian kontrak Pemerintah dengan Total E&P dan Inpex, Pemerintah tidak mencantumkan masuknya Operator baru untuk melakukan masa transisi. "Ini minusnya perjanjian Pemerintah kita. Operator baru tidak boleh masuk untuk masa transisi. Inilah yang sedang di godok oleh Pertamina untuk tidak menurunkan produksi," tuturnya.
Ihwal pengelolaan Sumber Daya Manusianya (SDM), perusahaan plat merah ini berjanji agar SDM Blok Mahakam tidak keluar. Pertamina akan melakukan pertemuan-pertemuan dengan para serikat pekerja untuk mengetahui lebih lanjut. (Baca: Cendekiawan Desak Blok Mahakam Dikelola Pertamina 100 Persen)
Ditemui di tempat yang sama, Anggota Komisi VI Nazril Bahar optimis bahwa kesuksesan yang pernah diraih Dwi Soetjipto dalam mengelola salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia akan kembali diraih oleh Dwi Soetjipto dalam mengelola Pertamina. "Kalau sekarang saya yakin bahwa Pak Dwi adalah pemimpin yang sejati," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu. (rfd)