Persiapan Tuan Rumah Asian Games 2018 Jadi Kebijakan Politik

Rabu, 23 Desember 2015 - Rendy Nugroho

MerahPutih Olahraga - Dibutuhkan langkah cepat agar Indonesia dalam posisi aman menjadi tuan rumah Asian Games (AG) 2018, Jakarta dan Palembang. Hal tersebut, diutarakan Wakil Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Dasril Anwar.

Terlebih dikatakannya, Presiden RI Joko Widodo, telah memberikan dukungan. Salah satunya, ditambahkan Dasril, yakni berupa rapat terbatas bersama jajaran para Menteri dan Pimpinan Kepala Daerah di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (11/12).

Adapun yang dimaksud, yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Banten Rano Karno dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Untuk itu, sambung Dasril, sangat bermanfaat untuk melangsungkan langkah cepat dari pemangku kebijakan terkait persiapan Asian Games 2018. Sebab menurutnya, persiapan Asian Games 2018 saat ini sudah masuk dalam kebijakan politik pemerintahan Indonesia.

"Kita khawatirkan selama ini adalah kesiapan penyelenggaraan menyangkut kesiapan fisik, yakni Wisma Atlet, venue dan lain lain. Dengan adanya Ratas (Rapat Terbatas), menjadi penegasan dari Bapak Presiden (Joko Widodo). Tentunya kami dari KOI sangat sangat menaruh hormat dan harapan yang tinggi," tuturnya.

"Karena memang kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah itu sudah sampai kepada kebijakan politik pemerintah. Ini sebuah langkah yang sangat-sangat menggembirakan. Ada dua hal dalam penyiapan fisik itu, diperlukan semacam kebijakan politis dalam bentuk payung hukum. Lalu yang kedua, memang banyak komplemen dalam penyiapan fisik, baik itu wisma atlet maupun venues yang memang itu wilayahnya berada pada pemerintahan yang didukung oleh Kementrian atau lembaga terkait," paparnya.

Masih dikatakannya, semua pihak harus terus mendukung persiapan multievent empat tahunan tersebut, demi nama bangsa di mata internasional. KOI juga mengharapkan Instruksi Presiden, Inpres sebagai petunjuk pelaksanaan pembagian tugas persiapan Asian Games 2018, dapat keluar pada akhir tahun ini.

Kemudian pembangunan fisik diharapkan segera berjalan maksimal di akhir Februari 2016 mendatang dan proses administrasi persiapan tempat-tempat pertandingan, serta non pertandingan dapat segera diselesaikan.

Sementara itu, Olympic Council of Asia (OCA) memutuskan Asian Games 2018 akan mempertandingkan 34 cabang olahraga (cabor). Dari jumlah itu, enam di antaranya adalah cabor non-Olimpiade.

Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak mengajukan beberapa cabor untuk dimasukkan ke dalam daftar. Umumnya, dipilih cabor yang memiliki peluang bagus untuk meraup banyak medali. Kemudian tanggal perhelatan Asian Games 2018, yakni pada 18 Agustus-2 September. (esa)

BACA JUGA:

  1. Perbaikan Tak Menyeluruh, Menpora Dinilai Kendor
  2. Promotor: Tinju Profesional Butuh Terobosan
  3. KOI Umumkan Perombakan Venue Asian Games 2018
  4. Yayuk Basuki Perjuangkan Dana Pensiun Mantan Atlet
  5. Tim Transisi: Komite Ad Hoc Ilegal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan