Perbaikan Tak Menyeluruh, Menpora Dinilai Kendor
Rabu, 23 Desember 2015 -
MerahPutih Olahraga - Kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, dinilai tidak lagi konsisten. Hal tersebut, diungkapkan Uchok Sky Khadafi, Direktur Centre For Budged Analysis (CBA).
Sebab menurutnya, pencapaian atau perbaikan yang dilakukan Menpora Imam, tidak menyeluruh. Khususnya pada bidang olahraga, dapat dihitung dengan jari.
"Sekarang sangat terlihat jika mulai kendor. Aneh saja saya menilainya. Padahal, mafia di tempat lainnya, tidah hanya di sepak bola, juga banyak," ungkapnya.
Satu-satunya pekerjaan yang bisa dibilang bagus, ditambahkan Uchok, yakni di bidang sepak bola. Menpora Imam manjatuhkan sanksi pembekuan yang dampaknya tidak mengakui semua aktivitas PSSI.
Surat pembekuan bernomor 01307 tahun 2015 tersebut, ditandatangani langsung Menpora Imam per 17 April 2015. Hal tersebut pula yang akhirnya membuat FIFA menjatuhkan sanksi bagi sepak bola Indonesia, karena dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah.
"Dalam tanda kutip, banyak pengurus di olahraga itu kan yang hanya cari makan. KONI misalnya, saya lihat tidak ada kemajuannya. Karena banyaknya mafia, Menpora jadi kendor dan tidak berani menertibkan di luar sepak bola. Hasilnya, kita kalah prestasi di dalam dan di luar negeri," sambungnya.
Sementara itu, Cak Imam- sapaan Menpora Imam terlihat lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan seremonial, di antaranya membuka sekaligus melakukan Kick Off sebagai tanda dibukanya Festival Maulid Se-Jawa Timur di lapangan futsal Sekolah Dasar (SD) Khadijah Surabaya, Sabtu (19/2).
Kompetisi Futsal antar SD yang kali pertama digelar tersebut, diikuti oleh 32 tim sekolah.
Selain itu, menghadiri sekaligus membuka secara resmi Inti Bayangan Open Wushu Championship dan Kejurnas Wushu Junior 2015 yang dihelat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/12) malam. (esa)
BACA JUGA: