Pengamat: Pemerintah Tidak Persiapkan TKI Menyongsong MEA

Rabu, 11 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harusnya menjadi fokus pemerintah untuk menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mengingat negara-negara lain sudah gencar sekali dalam mempersiapkan tenaga kerjanya untuk bersaing di pasar ASEAN.

"Selama ini saya menganggap kita ini tidak pernah serius dalam menghadapi MEA. Coba kalau kita lihat. Negara-negara lain itu membelajarkan tenaga kerjanya supaya bisa berbicara bahasa asing seperti bahasa Thailand, Vietnam, Indonesia, dan bahasa negara anggota ASEAN lain. Dengan begitu mereka mudah sekali bersaing dalam menghadapi MEA ini dari segi tenaga kerja," ungkap Ketua Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty di Jakarta, Rabu (11/11).

Telisa menambahkan, Indonesia memiliki bonus demografi yang tidak dimiliki oleh asing. Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.

Maka dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Indonesia bisa meningkatkan devisa dalam negeri dengan melakukan ekspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkualitas.

"Dengan bonus demografi, harusnya kita bisa mempersiapkan tenaga kerja kita. Dengan begitu kita bisa ekspor tenaga kerja keluar, supaya kita bisa dapat devisa. Namun TKI yang dimaksudkan di sini harus yang memiliki skill," tandasnya. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Paket Ekonomi VII Diharapkan Masukan Poin MEA
  2. Pemerintah Berencana Akan Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII
  3. Paket Ekonomi VI Sederhanakan Perizinan Impor Obat
  4. Paket Ekonomi VI Atur Perizinan Sumber Daya Air
  5. Paket Kebijakan VI Atur Kawasan Ekonomi Khusus

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan