Pengalaman Netizen Saat Menumpang Pesawat Hercules C-130

Selasa, 30 Juni 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Nasional - Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (30/6) ternyata pernah ditumpangi seorang netizen, Wayan. Tahun 2014 silam, Wayan bersama rombongan wartawan ibu kota mengikuti dan meliput kunjungan istri panglima TNI Jenderal Moeldoko, Koesni Harningsih melawat korban erupsi Sinabung. Dari Jakarta, Wayan bersama rombongan wartawan menumpang Hercules C-130 dari Lanud Halim Perdanakusuma. Sementara Koesni Harningsih berangkat dengan pesawat komersial. Turut dalam rombongan istri panglima TNI sejumlah istri perwira tinggi dan pejabat teras Mabes TNI serta penyanyi cilik Tegar. Tujuan kunjungan istri panglima TNI ke Sinabung adalah menghibur anak-anak korban Sinabung yang berada di tenda-tenda pengungsian.

Saat keberangkatan ke Sinabung, Wayan dan beberapa wartawan ibu kota yang mengaku baru pertama kali menumpang pesawat jenis Hercules, sedikit merasa was-was. Pasalnya kondisi pesawat Hercules C-130 jauh dari bayangan mereka sebagai pesawat militer. Melihat kecemasan Wayan dan teman-teman, seorang perwira penerbang menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa pesawat Hercules yang mereka tumpangi termasuk pesawat tangguh dan banyak orang termasuk orang kaya yang ingin sekali menumpang pesawat buatan tahun 1964 tersebut. Kondisi bagian dalam pesawat Hercules C-130 menurut Wayan tidak lebih dari sebuah truk tua, Tidak ada tempat duduk, para wartawan hanya bisa berdiri sambil memegang tali yang diikat dari atas platfon pesawat. Sepanjang penerbangan tidak terhitung goncangan dan bunyi-bunyian gesekan besi dari dalam pesawat.

Meski terbatuk-batuk pesawat Hercules C-130 sukses mendarat di Lanud Soewondo, Medan. Wayan dan rombongan bertolak ke Sinabung meliput kegiatan istri panglima TNI dan penyanyi cilik Tegar yang mengibur anak-anak korban erupsi Sinabung. Peliputan selesai, Wayan dan rombongan kembali ke Jakarta. Kisah menegangkan terjadi saat perjalanan pulang Jakarta. Wayan dan para wartawan kembali menumpang pesawat yang sama yakni Hercules C-130. Dari Lanud Soewondo, Medan pesawat Hercules C-130 take off dengan mulus. Sekitar dua jam di atas udara, situasi 'genting' menurut ukuran para wartawan yang baru pertama menumpang Hercules mulai terjadi.

Pesawat Hercules C-130 mengalami mati mesin sebelah kanan dan mulai oleng. Para wartawan panik. Seorang perwira TNI AU mengatakan kepada Wayan dan teman-temannya bahwa itu sudah biasa. Pesawat kemudian terbang dengan satu mesin saja. Wayan yang saat itu istrinya baru melahirkan anak pertama mereka hanya terdiam dan dalam hatinya terus berdoa. Ia kemudian teringat kata-kata 'usil' produsernya, bahwa kalau naik Hercules mending simpan satu atau dua barang memorabilia di ruang redaksi biar jadi kenang-kenangan. Kata-kata itu mendorong Wayang bertindak nekat mendatangi seorang Perwira TNI berpangkat Kapten dan bertanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Perwira itu kemudian mengatakan bahwa tak masalah, semua baik-baik saja. Pesawat Hercules C-130 kemudian mendarat darurat di Pekanbaru. Wayan dan teman-teman beristirahat selama tiga jam di Pekanbaru karena harus menunggu teknisi yang datang dari Lanud Soewondo, Medan untuk memperbaiki mesin pesawat.

Usai perbaikan selama kurang lebih dua jam, Hercules C-130 terbang kembali menuju Lanund Halim Perdanakusuma, Jakarta. Beruntungnya selama penerbangan ke Jakarta tidak ada lagi gangguan berarti dalam pesawat Hercules C-130. Hanya itu tadi, suara-suara mesin dan body pesawat bikin Wayan dan rombongan wartawan baru tenang setelah mendarat di Halim Perdanakusuma.(kisah ini ditulis berdasarkan penuturan seorang netizen yang juga kameraman kepada merahputih.com)

 

Baca Juga:

Berikut Daftar Nama 12 Kru Pesawat Hercules yang Jatuh di Medan

Terdapat 12 Kru dalam Pesawat Hercules yang Jatuh di Medan

 

 

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan