Pendiri Kakao Jadi Orang Terkaya di Korea, Intip Profilnya

Minggu, 15 Mei 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

KIM Beom-su yang merupakan pendiri Kakao menduduki puncak daftar orang terkaya Korea tahun 2022 untuk pertama kalinya. Total kekayaan bersih Beom-su yakni USD 9,6 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.

Pada Maret 2022 ia sempat mengundurkan diri sebagai ketua di perusahaan. Hal itu menyusul dari mencuatnya kontroversi yang membebani saham, lantaran situasi pandemi yang memicu besarnya permintaan layanan sosial serta fintech Kakao.

Baca Juga:

Salip Jeff Bezos, Elon Musk Jadi Orang Terkaya Dunia

Karena besarnya permintaan layanan, laba bersih pun melonjak hingga 850 persen menjadi 1,6 triliun won atau sekitar Rp 18,3 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnya dengan peningkatan penjualan 48 persen menjadi 6,1 triliun won atau sekitar Rp 69 triliun.

Kim Beom-su yang merupakan pendiri Kakao menjadi orang terkaya di Korea

Kakao masuk sejajar dengan Chaebol Korea sebagai perusahaan publik terbesar keenam di Korea Selatan, dengan kapitalisasi pasar USD 34 miliar atau sekitar Rp 498 triliun.

Singkat cerita Beom-su merupakan seorang pengusaha yang mandiri. Dia meluncurkan aplikasi perpesanan paling populer di Korea pada 2010. Kemudian, bisnis Kakao diperluas ke sejumlah sektor. Dari mulai pembayaran, game, perbankan, hingga layanan transporasi online.

Seperti yang dikutip dari laman Forbes, pada September tahun lalu, regulator antimonopoli Korea meluncurkan penyelidikan pada Beom-su dan perusahaan induknya K Cube atas potensi pelanggaran perdagangan yang adil.

Baca Juga:

Posisi Jack Ma Sebagai Orang Terkaya di Tiongkok Tergeser

Lalu, tiga bulan kemudian muncul laporan bahwa pihak berwenang tengah menyelidiki klaim oleh kelompok masyarakat sipil bahwa kim sudah menghindari pajak sebesar USD 740 juta. Kakao membantah tuduhan tersebut, karena menurut mereka sama sekali tidak berdasar. Kemudian, tuduhan tersebut pada Maret lalu diberhentikan oleh badan pajak nasional Korea.

Kim Beom-su meraih untung besar saat pandemi (Foto: pixabay/maklay62)

Namun, di tengah kekhawatiran tekanan peraturan yang kian ketat, Kakao menunda pencatatan unit fintech Kakao Pay hingga November lalu. Saat mengumpulkan USD 1,3 miliar, dan tanpa batas waktu mendorong kembali IPO aplikasi Kakao Mobility.

Selain itu, pada Maret lalu, Beom-su pun menandatangani Giving Pledge guna menyumbangkan lebih besar dari setengah aset pribadinya kepada masyarakat. Dia juga menjelaskan saat ini tengah berencana untuk fokus pada ekspansi bisnis global Kakao. (ryn)

Baca Juga:

Intip Deretan Jet Pribadi Mewah Milik Bill Gates

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan