Pemprov DKI Realisasikan Belanja Produk Dalam Negeri Senilai Rp 16 Triliun

Selasa, 10 September 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah merealisasikan belanja Produk Dalam Negeri sebesar Rp 16,05 triliun per 6 September 2024.

Angka tersebut berdasarkan pantauan laman Bigbox LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

"Nilai ini adalah 62,61% dari komitmen belanja Produk Dalam Negeri pada RUP sebesar Rp 30,68 triliun," kata Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo dalam acara Business Matching batch ke-16, di Ruang Serba Guna Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (10/9).

Baca juga:

Heru Budi Tak Bisa Intervensi Usulan Nama Pj Gubernur Jakarta

Lebih lanjut, Ratu memaparkan hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan beberapa dampak ekonomi di Jakarta dari aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri.

Pertama terjadi kontraksi atas impor luar negeri Jakarta pada semester I/2024 (impor barang konsumsi sebesar -7,30%; impor barang modal sebesar -14,34%; dan impor bahan baku dan penolong sebesar -6,02%).

"Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Triwulan II/2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28,95% dan 57,8%," tuturnya.

Business Matching merupakan agenda rutin yang mempertemukan para pelaku usaha industri yang telah memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dengan para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ), dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), khususnya di lingkungan Pemprov DKI.

Baca juga:

Kapal Selam KRI Cakra 401 Lakukan Manuver di Teluk Jakarta

Menurut dia, penguatan ekonomi yang berbasis industri merupakan salah satu indikator majunya suatu kota global.

Tak hanya itu, industri dalam negeri membutuhkan kepastian demand untuk bisa berkembang dan melakukan riset agar dapat menghasilkan produk inovatif pengganti produk impor.

"Business Matching P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri," jelasnya. (Asp).

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan