Pemain PSIS Buka-bukaan soal Gaji yang Belum Dibayar Menyusul Kekalahan dari PSS Sleman

Sabtu, 10 Mei 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Penggawa PSIS Semarang buka-bukan soal gaji yang belum dibayar manajemen. Septian David Maulana misalnya, mengaku belum menerima gaji selama tiga bulan.

Bahkan, gajinya bulan Januari belum dibayar secara penuh oleh manajemen tim Mahesa Jenar.

Hal ini disampaikan dalam dialog dengan suporter Panser Biru usai PSIS kalah 1-2 atas PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (9/5) sore. Septian David didesak suporter agar berbicara perihal masalah keuangan yang mendera timnya.

"Yang pasti memang ada keterlambatan, tetapi kami tidak tahu berapa bulan keterlambatan dari setiap pemain, karena beda-beda. Cuma kalau saya gaji yang Januari itu belum lunas (dicicil), lalu bulan Februari, Maret dan April (belum dibayar)," kata Septian David.

Bersama pengakuannya tersebut, Septian David Maulana menyampaikan permohonan maaf karena PSIS terpuruk di dasar klasemen.

Baca juga:

Hasil Liga 1: Dewa United FC Gilas Persita 3-0, PSS Tekuk PSIS 2-1

"Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman suporter, saya selalu yakin bahwa kalian selalu ada di belakang kami, apapun situasi. Dan, saya juga mewakili pemain dan staf mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya karena musim ini belum memberikan yang terbaik untuk PSIS," ucap David.

Sementara itu, Riyan Ardiansyah mengaku belum menerima gaji untuk bulan Maret dan April.

"Seperti kata David, tunggakan setiap pemain beda-beda mas, kalau saya itu bulan Maret dan April," tutur Riyan.

Suporter PSIS sudah rela tim kesayangannya turun kasta dan bermain di Liga 2 musim depan. Namun, mereka mendesak agar Yoyok Sukawi meninggalkan PSIS setelah bertahun-tahun menjadi owner klub.

"Kami di sini tidak menyalahkan pemain dan pelatih, karena kami tahu kesalahan manajemen dengan telat membayar gaji (membuat) kami tidak bisa menuntut lebih ke njenengan-njenengan (pemain-pelatih). Kami ikhlas PSIS di Liga 2 tetapi Yoyok Sukawi harus out," tegas dedengkot suporter Panser Biru, Wareng dikutip dari BolaSkor.

Para suporter juga menuntut agar laga kandang terakhir kontra Barito Putera pada 25 Mei 2025 digelar dengan suporter. Jika manajemen kembali menggelar laga tanpa penonton, Panser Biru mendesak agar pertandingan tak digelar di Stadion Jatidiri Semarang. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan