Paus Fransiskus Kecam Maraknya Berita Palsu dalam Politik
Kamis, 25 Januari 2018 -
MerahPutih.com - Pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus menyoroti maraknya berita-berita palsu atau hoax. Hal itu disampaikan Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Dunia, pada Rabu (24/1).
Sosok asal Argentina itu mengimbau pengguna media dan wartawan menghindari dan membongkar manipulasi menggunakan 'tipuan ular' untuk tujuan politis dan ekonomi.
"Menyebarkan berita palsu dapat digunakan untuk tujuan tertentu, mempengaruhi keputusan politik, dan kepentingan ekonomi," kata Paus Francis seperti dilansir Reuters.
Lebih lanjut, ia menambahkan berita-berita palsu menimbulkan dampak buruk di masyarakat. Yakni, sifat saling membenci dan kesombongan.
"Berita palsu mengindikasikan sikap intoleran dan hipersensitif, dan hanya menyebarkan kebencian dan arogansi. Itu adalah akibat dari sebuah kebohongan," katanya menambahkan.
Menurut Paus ke-266 ini jurnalisme bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah misi, dan wartawan merupakan pelindung berita yang menyuarakan jurnalisme perdamaian.
Tipuan Ular
Paus Francis menggunakan analogi kisah Adam dan Hawa dari Kitab Kejadian di Perjanjian Lama untuk menggambarkan bahaya berita palsu. Alkisah, Hawa dan kemudian Adam terperdaya oleh hasutan ular untuk memakan buah terlarang dari pohon pengetahuan tentang kebaikan dan kejahatan. Hal itu menyebabkan mereka terusir dari Taman Eden.
Paus menegaskan mempercayai kepalsuan dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan. (*)