Patung Venus Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Prancis

Rabu, 12 April 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

TUMPUKAN sampah dari era Romawi yang terletak di Brittany, Prancis barat laut, ternyata menyimpan harta karung berharga untuk menguak kehidupan masa lalu Prancis.

Para peneliti dari Institut Penelitian Arkeologi Pencegahan Nasional (INRAP), Prancis, menemukan dua patung terakota dewi Venus, pecahan tembikar, koin, pecahan kaca, dan pin pakaian berusia 1.800 tahun, awal April 2023.

Benda-benda itu ditemukan di sebuah tambang serpih Romawi yang kemudian diubah menjadi lubang sampah di tempat yang sekarang menjadi kota Rennes.

Rennes didirikan pada abad pertama Masehi sebagai kota Romawi Condate Riedonum. Kota itu penuh rumah, tembok, dan bangunan umum. Untuk membuat seluruhnya, perlu batu dalam jumlah besar.

Baca juga:

Tim Arkeologi Mesir Temukan Mumi Tertua

patung venus
Dua patung Venus ditemukan di atas bekas tambang serpih. (Foto: Inrap)

Para arkeolog INRAP mengumumkan temuan mereka kemungkinan berperan penting dalam fondasi mengetahui sisik-melik masa purbakala kota Rennes.

Terbuat dari tanah liat Burgundy, patung Venus pertama menggambarkan Venus Genetrix, atau ibu dewi, dengan tubuh yang dibalut kain.

Patung kedua menyerupai Venus Anadyomene, menampilkan sosok sang dewi yang muncul dari laut. Dia tak mengenakan busana.

Para ahli berspekulasi bahwa patung tersebut sengaja ditempatkan di dasar situs untuk membawa keberuntungan.

"Kami secara teratur menemukan patung semacam ini selama penggalian, tetapi jarang terpelihara dengan baik dan seistimewa yang ini," kata manajer situs Nicolas Ménez dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, Figaro.

“Kami belum membersihkannya dan kami ingin mempertahankan jejak pigmennya. Kita masih berada di awal cerita tentang Venus ini,” lanjutnya.

Situs penemuan patung ini berukuran 6,5 kaki dan merupakan permukiman utama suku Gallic Riedones.

Baca juga:

'The Dig', Film Arkeologi juga Bisa Melankolis

patung venus
Situs penemuan patung ini berukuran 6,5 kaki dan merupakan permukiman utama suku Gallic Riedones. (Foto: Inrap)

"Orang Romawi terkenal mengembangkan tambang di seluruh Mediterania," ujar Jason Farr, seorang arkeolog Romawi di Saint Mary's University di Halifax, Kanada, seperti dikutip dari LiveScience.

Farr, seorang ahli tambang kuno yang tidak terlibat dalam penemuan ini, menjelaskan bahwa sebagian besar tambang pada era Romawi digunakan untuk kepentingan penduduk lokal.

Tambang dibangun sebagai penyediaan batu bangunan dalam jumlah besar ke kota dan pertanian terdekat.

Ketika batu dari tambang habis dan mulai ditinggalkan pada abad kedua Masehi, tambang-tambang itu mulai berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah yang besar.

"Karena letaknya sangat dekat dengan kota, tambang sering digunakan kembali. Tambang terbuka dibuat untuk tempat pembuangan sampah yang ideal,” papar Farr. (dsh)

Baca juga:

Arkeolog Temukan Sfinks Mini

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan