'The Dig', Film Arkeologi juga Bisa Melankolis


The Dig gambaran kerja arkeolog yang berbeda. (Foto: whats-on-netflix)
SEPERTI petualang pemberani Indiana Jones, arkeolog yang diperankan oleh Ralph Fiennes dalam film barunya The Dig. Tampil memakai topi, menggali relik, dan terkadang menemukan dirinya dalam situasi yang membahayakan hidup.
Namun, di situlah kesamaan berakhir. Tidak seperti film petualangan legendaris Indiana Jones tentang pencarian harta karun yang dalam dunia akademis disebut temuan arkeolog, film ini mengambil bentuk drama yang lebih melankolis.
Baca juga:
Arkeolog amatir rendah hati Basil Brown yang diperankan Fiennes berasal dari tokoh nyata. Begitu pula dengan kapal pemakaman Anglo-Saxon yang dia bantu gali di Sutton Hoo, salah satu penemuan bersejarah paling signifikan yang pernah ditemukan di Kepulauan Inggris pada tahun 1930-an.
Penggalian yang mengungkapkan harta Anglo-Saxon terbesar itu menjadi dasar dari film The Dig, sebuah drama melankolis yang menempatkan sejarah di bawah mikroskop.

Berdasarkan novel tahun 2007 karya John Preston, film ini mengungkap masa lalu pada saat Inggris dan dunia menghadapi masa depan yang tidak pasti menjelang Perang Dunia II.
"Saya pikir itu menarik dan mungkin beruntung film ini keluar saat kita berada di masa ketidakpastian karena COVID-19. Saya berharap orang-orang menerima pesan positif darinya, tentang apa yang dapat kita capai melalui usaha dan tekad bersama," renung Fiennes seperti diberitakan BBC (1/2).
Penemuan Kapal Sutton Hoo yang luar biasa tersebut terungkap pada tahun 1939 setelah pemilik tanah Edith Pretty memanggil Brown untuk menyelidiki serangkaian gundukan tanah misterius di tanah miliknya di muara Deben. Kapal itu diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Raja Raedwald, penguasa Anglo-Saxon abad ke-7 di East Anglia.
"Mereka bukan pasangan dan nyatanya, seperti yang dilihat di awal, keduanya tidak langsung cocok," kata aktris Carey Mulligan, yang memerankan Edith Pretty dalam film arahan sutradara Simon Stone. "Tapi ada rasa saling menghormati di sana, hubungan kekerabatan dan pertemuan pikiran yang melintasi kesenjangan sosial," Mulligan menambahkan.
Baca juga:
Pengalaman Buruk Selebritas Hollywood Ketika Syuting Adegan Panas
Lebih Otentik

Kedekatan mereka diuji dalam sebuah adegan dramatis di mana Basil tiba-tiba terkubur di parit galian yang runtuh. Fiennes, yang lahir di Ipswich, 10 mil dari Sutton Hoo, tertawa ketika dikatakan bahwa itu adalah 'momen ala Indiana Jones'.
"Hanya itu yang paling dekat bisa kudapat! Tapi tidak ada bahaya yang nyata. Saya sebenarnya lebih cemas tentang garukan dan gerakan tangan panik di dekat wajah saya. Itu semua bisa memberi saya lebih banyak cedera daripada beban bumi," kenang Fiennes tentang adegan penyelamatan dirinya dari timbunan tanah.
Mulligan mengaku 'sangat lega' ketika adegan itu selesai, dan menghubungkan kesuksesannya dengan usaha Stone sebagai sutradara yang menuntut keaslian.
"Bagian yang menyenangkan tentang bekerja dengan Simon adalah dia ingin menempatkan kami dalam situasi nyata sebanyak yang dia bisa," ujarnya.
Stone mengakui bahwa dia 'tidak pernah terlalu tertarik' pada arkeologi, dan awalnya mengira penggalian Sutton Hoo adalah 'subjek kering' untuk sebuah film. "Tapi kemudian saya membaca skrip dan semua praduga saya terlempar keluar jendela, Saya tiba-tiba ingin tahu tanpa henti tentang subjek yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya," katanya kepada BBC News.
"Jika kamu membuat film yang akurat tentang arkeologi, 99% menggali dan 0,001% menemukan harta karun. Ini sangat melelahkan, dan dalam beberapa hal bagi penonton itu seperti menonton cat mengering," lanjutnya.
"Namun, selalu di area yang tidak terduga orang dapat menemukan kegembiraan sebagai pemirsa, dan saya pikir, jika saya bisa membuat penonton mendapatkan pengalaman yang saya alami ketika saya membaca naskah, itu bisa menjadi kejutan yang indah bagi mereka," ujar Stone.

Tokoh Edith Pretty yang meninggal pada tahun 1942 dalam usia 59 tahun itu pada awalnya akan dimainkan Nicole Kidman yang berusia 53 tahun.
Namun, ketika rekan Australia-nya meninggalkan proyek film ini, Stone tidak ragu untuk menggantikannya dengan Mulligan yang berusia 35 tahun.
"Novel John Preston berangkat dari kebenaran dalam banyak aspek dan tidak dimaksudkan untuk benar-benar akurat, jadi ruang lingkup untuk menyimpang dari akurasi sejarah sudah ada," jelas Stone.
Jika kamu tertarik pada sejarah dan film arkeologi yang tidak melulu berisi aksi kejar-kejaran, film arkeologi berbentuk drama melankolis yang menyentuh ini sudah tayang Netflix mulai 29 Januari 2021. (aru)
Baca juga:
Kisah Masa Muda Dwayne Johnson Dikemas dalam Serial 'Young Rock'
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Karate Kid: Legends Tayang di Netflix 27 September, Jackie Chan dan Ralph Macchio Latih Generasi Baru

Dari Horor Komedi hingga Psikologis, Sederet Film ini Bisa Masuk Daftar Tontonan di September 2025

Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’

Aktor Legendaris Robert Redford Meninggal di Usia 89 Tahun

Angelina Jolie Comeback dengan Film Adaptasi Novel 'Anxious People', Intip Sinopsisnya

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

Dibintangi Maxime Bouttier dan Lutesha, Film 'Lavender Marriage' Memotret Rahasia Besar Hubungan Toxic Selebritas

Bintang ‘Adolescence’ Owen Cooper Cetak Sejarah di Emmy Awards 2025, Aktor Termuda Terima Piala

Film Biografi Kreator Bumble 'Swiped' akan Rilis di Disney+, Simak Sinopsisnya

'Wednesday' Dipastikan Berlanjut ke Season 3, Bakal Kulik Rahasia Terbesar Nevermore dan Keluarga Addams
