Pasca Serangan Teror di Katedral Makassar, Sidang Rizieq Shihab Diperketat

Selasa, 30 Maret 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ribuan personel gabungan dikerahkan untuk mengawal sidang lanjutan dugaan pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab di PN Jaktim, Selasa (30/3).

Pengamanan diperketat pasca penangkapan sejumlah terduga teroris di Jakarta dan Bekasi setelah ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.

Baca Juga

Rizieq Shihab Tak Larang Pendukung Geruduk Sidang di PN Jaktim

"Ya (kita perketat) pasca itu (penangkapan terduga teroris)," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dihubungi wartawan, Selasa (30/3).

Selain menyiagakan personel di lokasi, kepolisian juga memasang kawat berduri di sekitar area PN Jaktim.

"1.194 personel gabungan yang akan amankan sidang. Sekarang kita pasang kawat barikade di situ supaya ada batasan," ujar dia.

Suasana gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang digunakan sebagai tempat persidangan terdakwa Rizieq Shihab atas kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan, Jumat (19/3/2021). ANTARA/Yogi Rachman
Suasana gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang digunakan sebagai tempat persidangan terdakwa Rizieq Shihab atas kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan, Jumat (19/3/2021). ANTARA/Yogi Rachman

Yusri menerangkan, pengunjung sidang Rizieq Shihab yang hadir di PN Jaktim juga akan diseleksi ketat. "Jadi kita sortir orang yang ada di sana," ucap dia.

Yusri mengimbau kepada simpatisan untuk tidak menyaksikan sidang secara langsung di PN Jaktim. "Sebaiknya tidak usah ke sana, nanti kita dengar saja hasilnya seperti apa," tutup dia.

Informasi yang dihimpun awak media, dua di antara 4 teroris diduga sempat hadir dalam sidang Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Kedua teroris, yakni ZA dan HH. Z ditangkap di Bekasi dan H di Condet.

Baca Juga

Sidang Tatap Muka, Rizieq cs Diminta Tak Ganggu dan Menyusahkan Warga

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan peran ZA (37) adalah orang yang membeli bahan baku dan bahan peledak seperti aseton HCL, termometer dan alumunium powder.

Sementara HH, laki-laki berusia 56 tahun yang ditangkap di Condet memiliki peran yang lebih penting. HH merupakan orang yang mengatur strategi untuk menggunakan bahan peledak tersebut. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan