Paramore Tarik Musik dari Spotify Israel, Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan

Rabu, 01 Oktober 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Paramore baru-baru ini mengambil langkah berani sekaligus menuai kontroversi dengan menarik seluruh katalog musik mereka dari Spotify untuk wilayah Israel.

Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan global No Music for Genocide, sebuah kampanye yang mendorong para musisi dan label musik untuk menolak distribusi karya mereka di wilayah yang dianggap terlibat dalam pelanggaran kemanusiaan.

Tidak hanya dilakukan oleh band secara kolektif, vokalis Hayley Williams juga menarik karya solonya dari layanan streaming di negara tersebut.

Sikap ini menegaskan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina dan menunjukkan bahwa musik dapat menjadi medium untuk menyuarakan keadilan serta perlawanan.

Baca juga:

Sineas Palestina Suarakan Peran Film di Cannes 2025, Dokumenter Bisa Jadi Senjata Perlawanan terhadap Genosida

Gerakan No Music for Genocide sendiri mengajak para seniman untuk menggunakan hak distribusi sebagai bentuk protes, salah satunya dengan memblokir akses geografis di wilayah tertentu.

Melalui sistem yang tersedia, pemilik hak cipta maupun label bisa menentukan area rilis. Dalam hal ini, Paramore memilih untuk menghapus akses katalog mereka khusus di Spotify Israel.

Keputusan ini jelas membawa dampak besar. Para penggemar di Israel kini tidak lagi bisa mengakses lagu-lagu Paramore di platform tersebut.

Hal ini menimbulkan beragam reaksi, mulai dari dukungan terhadap sikap moral yang mereka ambil hingga kekecewaan karena akses musik menjadi terbatas. Namun, Paramore tetap kukuh dengan pendirian mereka, meski sadar bahwa langkah ini bisa memicu kontroversi.

Baca juga:

Hayley Wiliams Ungkap Arah Paramore yang Kini Berstatus Band Independen

Menarik katalog musik di wilayah tertentu bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga sebuah pernyataan sikap. Bagi Paramore, keputusan tersebut merupakan cerminan nilai yang mereka pegang teguh, yakni keberpihakan pada isu kemanusiaan dan keadilan.

Lewat langkah ini, mereka membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan juga suara perubahan sosial. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan