Pantun Nasihat Ustaz Abdul Somad Buat Sandiaga Saat Berkunjung ke Pekanbaru

Selasa, 04 September 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menyempatkan diri kembali ke kota kelahirannya, Pekanbaru. Pada kesempatan itu, Sandiaga diterima melalui prosesi adat.

Adalah Ustaz Abdul Somad atau beken disapa UAS memberikan pantun nasihat kepada Sandiaga saat prosesi adat Tepuk Tepung Tawar di Balai Adat Melayu Riau, Pekanbaru.

"Manusia boleh buat tipu daya, Apalah susah bermain kata, apalagi bermain citra. Tapi ada yang maha kuasa, bila dia berkehendak semua nyata. Detak jantungmu dalam kuasanya, bila Dia katakan kun kaupun sirna," ujarnya yang bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara ini.

Sandiaga Uno di Pekanbaru
Sandiaga Uno saat berada di Pekanbaru (Foto: Twitter @Sandiuno)

Pantun darinya juga mengangkat masalah pekerja Indonesia yang berada di luar negeri.

Bunyinya "Pahlawan devisa negara meninggalkan sanak saudara, hanya mencari pelepas dahaga. Negeri kaya tiada terkira, mengapa tiada dibina serta. Akhirnya apa yang terkata, menjadi kuli di rumah saudara, mereka tiada hina."

Tidak hanya pantun serius, ustadz yang sering disapa UAS ini juga memberikan pantun jenaka. Dia mengatakan "Anambas di tengah samudera, pipa gas di pelupuk mata. Untaian zamrud khatulistiwa, budak melayu duduk menyapa. HP mahal tiada berguna tak ada signal kata mereka."

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno bersama warga Pekanbaru (Foto: Twitter @Sandiuno)

Pantun jenaka lainnya diungkapkannya membalas Ketua Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau, Syahril Abu Bakar.

Sebelumnya Syahril sebagaimana dilansir Antara mengibaratkan UAS dan Sandiaga Uno bagaikan mentari dan rembulan.

"Kata Datuk Syahril Abu Bakar, dia dikirimkan mentari dan bulan purnama. Entah siapa mentari siapa purnama, akulah agaknya purnama karena gelap gulita," sebutnya diiringi derai tawa pendengar.

Lebih lanjut UAS memberi pantun nasihat kepada Sandiaga Uno tentang amanah yang diberikan Tuhan.

Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad sedang memberikan ceramah agama (Foto: Screenshot youtube.com)

Diungkapkannya pantun berbunyi "Kalau mentari duduk di istana tentulah kaki akan melangkah. Kalau Allah titipkan kuasa, jangan angkuh semena-mena. Kalau Allah titipkan kuasa kaya dan miskin dipandang sama. Kalau Allah tutipkan kuasa, cerdik mulia bodoh dibina. Kalau Allah titipkan kuasa jangan asyik bersolek rupa. Kalau Allah titipkan kuasa padi disemai dipetik serta. Kalau Allah titip kuasa bagilah minyak itu merata-rata".

Prosesi tepuk tepung tawar yang berlansung pada Selasa (4/9) tersebut dihadiri Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Al Azhar, Ketua DPH LAM Datuk Syahril Abu Bakar, dua Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit dan Wan Abu Bakar. Ada juga Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani dan Anggota DPR RI asal Riau Eddy Tanjung dan Sayyed Abu Bakar.

Dalam prosesi ini Sandiaga Uno duduk di bangku layaknya pelaminan yang kemudian diolesi telapak tangannya dengan bedak ramuan. Kemudian Sandi ditabur oleh masing-masing datuk tersebut termasuk Ustaz Somad.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tragis, KPK: Dari Total 45 Anggota DPRD Kota Malang, 41 Sudah Jadi Tersangka

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan