Pandemi, Wig Laris Manis di Jepang
Rabu, 07 April 2021 -
PANDEMI COVID-19 yang telah berlangsung selama setahun terakhir menghancurkan banyak lini usaha. Penguncian, larangan berpergian, dan rekomendasi untuk menetap di rumah membuat permintaan barang dan jasa menurun.
Namun, ada satu industri yang secara mengejutkan justru berkembang pesat di tengah pandemi. Bukan barang 'starter pack' untuk cegah COVID-19 semacam masker, cairan antiseptik, dan tisu, melainkan wig. Ya, di Jepang, industri wig malah mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.
Baca juga:
Meskipun sempat ditutup selama periode keadaan darurat, perusahaan wig bernama Arnature untung besar sejak Oktober 2020 lalu. Faktanya, seperti dilansir dari laman Japan Today, permintaan wig pria naik sebesar 275,4 persen jika dibandingkan dengan Oktober 2019.

Secara keseluruhan, penjualan wig custom pria antara Oktober dan Februari melonjak jadi 145,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya. Angka yang sangat signifikan apalagi mengingat keadaan ekonomi usaha lainnya. Lebih lanjut, wig sebenarnya bukanlah barang keperluan utama yang dibutuhkan selama pandemi. Jadi hal ini tentunya terbilang cukup lucu dan unik.
Lantas, mengapa wig sangat diminati selama pandemi ketika kita sebenarnya hanya di rumah saja? Menurut perwakilan Artnature, itu terjadi karena penggunaan pesan video telah menggantikan proses komunikasi langsung.
"Kami belum menanyakan secara langsung kepada pelanggan, tapi kami yakin bahwa untuk pria berusia 40-an dan 50-an, konferensi video telah membuat mereka lebih sadar akan rambut mereka, sehingga banyak yang membeli wig," ucap perusahaan yang kantor utamanya terletak di Shibuya, Tokyo itu.
Baca juga:
Jadi kemungkinan besar banyak pria yang semakin sadar dengan penampilannya ketika sedang melihat diri sendiri di layar. Akibatnya, mereka jadi lebih memperhatikan rambutnya dan penampakannya secara keseluruhan. Artnature juga percaya bahwa keterbatasan pergi keluar malah meningkat minat seseorang untuk berdandan atau tampil lebih gaya.

"Anda bisa menyembunyikan wajah dengan masker, tapi anda tidak bisa menyembunyikan rambut. Jadi kami yakin banyak pelanggan juga memberikan perhatian ekstra pada rambut mereka pada kesempatan langka ketika pergi keluar," jelas mereka.
Alasan lainnya, mungkin saja pandemi membuat mereka tidak bisa pergi ke salon untuk menata gaya. Jadi daripada repot dan berisiko gagal potong rambut sendiri di rumah, lebih baik andalkan wig sebagai penyelamat. Tak hanya itu, penggunaan rambut palsu ini juga jadi cara mudah untuk mengubah penampilan biar tetap segar meski di rumah saja.
Apapun alasan di baliknya, setidaknya kita senang mendengar ada industri yang tetap baik-baik saja selama pandemi. Ini juga jadi pengingat bahwa baik konsumen dan bisnis wajib saling mendukung satu sama lain agar bisa melewati masa sulit ini bersama. (sam)
Baca juga: